Semakin Panas, 2 Kapal Induk AS Memasuki Laut China Selata
Berita Baru, Taipe – 2 kapal induk AS telah memasuki Laut China Selatan yang disengketakan untuk pelatihan pada Senin (24/1), membuat situasi semakin panas karena sebelumnya China melakukan misi di dekat perairan Taiwan.
Hal tersebut disampaikan oleh Departemen Pertahanan AS, menambahkan bahwa 2 kapal induk AS itu dipimpin oleh kapal andalan mereka USS Carl Vinson dan USS Abraham Lincoln.
Dua kapal induk tersebut dikatakan sudah memulai operasi di Laut China Selatan pada hari Minggu (23/1) dengan angkatan laut Jepang di Laut Filipina, sebuah wilayah yang mencakup perairan di sebelah timur Taiwan.
Departemen Pertahanan AS juga mengatakan rencananya dua kelompok kapal induk tersebut akan melakukan beberapa latihan termasuk operasi perang anti-kapal selam, operasi perang udara dan operasi larangan maritim untuk memperkuat kesiapan tempur.
Pelatihan akan dilakukan sesuai dengan hukum internasional di perairan internasional, kata Departemen Pertahanan AS.
“Operasi seperti ini memungkinkan kami untuk meningkatkan kemampuan tempur yang kredibel, meyakinkan sekutu dan mitra kami, dan menunjukkan tekad kami sebagai Angkatan Laut untuk memastikan stabilitas regional dan melawan pengaruh jahat,” kata Laksamana Muda J.T. Anderson, komandan kelompok penyerang yang dipimpin oleh USS Abraham Lincoln, sebagaimana dikutip dari Reuters.
Laut China Selatan dan Taiwan yang berpemerintahan sendiri adalah dua masalah teritorial paling sensitif di China dan keduanya sering menjadi area ketegangan antara Amerika Serikat dan China.
Kapal-kapal Angkatan Laut AS secara rutin berlayar di dekat pulau-pulau yang diduduki China di Laut China Selatan untuk menantang klaim kedaulatan China, serta melalui Selat Taiwan, yang membuat marah Beijing.
Laporan kedatangan dan operasi dua kapal induk tersebut bertepatan dengan laporan Taiwan tentang serangan massal terbaru oleh angkatan udara China ke zona identifikasi pertahanan udara.
Serangan China tersebut melibatkan 39 pesawat di daerah yang dekat dengan Kepulauan Pratas yang dikuasai Taiwan di bagian utara Laut China Selatan.
Selain itu, pada hari Senin (24/1), Taiwan juga mengatakan 13 pesawat bersiap di zona tersebut dan anti-kapal selam Y-8 terbang melalui Selat Bashi.
Selat Bashi merupakan wilayah penting, selat yang memisahkan Taiwan dari Filipina dan menghubungkan Pasifik ke Laut China Selatan.
Kementerian Pertahanan Taiwan juga mengatakan dua J-16D China turut ambil bagian dalam misi tersebut, meskipun tetap dekat dengan pantai China.