Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Selandia Baru Umumkan Keadaan Darurat Akibat Topan Gabrielle

Selandia Baru Umumkan Keadaan Darurat Akibat Topan Gabrielle



Berita Baru, Internasional – Selandia Baru pada Senin (13/2/23) mengumumkan keadaan darurat ketika Topan Gabrielle mulai menerjang Pulau Utara (North Island).

Dilansir dari Xinhua News, masyarakat di beberapa daerah seperti Northland dan Auckland, kota terbesar di Selandia Baru, telah diperingatkan soal risiko tinggi banjir pasang oleh departemen pertahanan sipil negara tersebut. Sementara itu, ribuan orang di North Island harus menjalani hari dengan aliran listrik yang terputus.

Menurut prakiraan cuaca, intensitas curah hujan 400 milimeter dan embusan angin yang mencapai kecepatan 130 km/jam diperkirakan akan terjadi selama 20 jam ke depan.

Selandia Baru Umumkan Keadaan Darurat Akibat Topan Gabrielle
Dic. Xinhua

Maskapai nasional negara Air NZ membatalkan semua penerbangan domestik masuk dan keluar dari Auckland pada Minggu (12/2/23), dan banyak penerbangan internasional juga dibatalkan.

Sebagian besar sekolah dan pusat penitipan anak di wilayah tersebut ditutup, serta 26 tempat penampungan darurat dan pusat pertahanan sipil telah didirikan di seluruh wilayah Auckland, menurut departemen pertahanan sipil negara itu.

Status Auckland dan banyak tempat lain di kawasan itu ditingkatkan menjadi siaga merah pada Minggu, saat MetService, badan meteorologi nasional negara itu, memperingatkan bahwa cuaca terburuk belum datang.

Pemerintah meminta warga menyiapkan karung pasir untuk melindungi rumah mereka, menyimpan makanan dan air, serta bersiap untuk evakuasi yang diperlukan dalam beberapa hari mendatang. Banyak pos karung pasir didirikan di Auckland dalam semalam, dan penduduk setempat dianjurkan untuk menyiapkan karung pasir mereka sendiri untuk menghadapi situasi ekstrem.

Perdana Menteri Selandia Baru Chris Hipkins mendesak masyarakat untuk “menganggap serius peringatan cuaca buruk” dan “tetap berada di rumah, membatalkan semua perjalanan yang tidak perlu.”

Ini hanya dua pekan setelah Auckland dan wilayah tetangga Waikato dilanda hujan deras dan banjir.

Peringatan Merah hanya dikeluarkan untuk peristiwa cuaca yang paling signifikan, dan ini adalah yang kedua kalinya di tahun 2023.