Selandia Baru Tolak Bergabung dengan Pilar Pertama AUKUS
Berita Baru, Internasional – Menteri Luar Negeri Selandia Baru, Nanaia Mahuta, mengatakan bahwa Selandia Baru tidak mempertimbangkan tawaran untuk bergabung dengan pilar pertama aliansi keamanan AUKUS, yang melibatkan pasokan kapal selam bertenaga nuklir ke Australia.
Pada Kamis (27/7), Mahuta dan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, mengadakan konferensi pers bersama di Wellington, dia mengatakan bahwa: “Pintu sangat terbuka bagi Selandia Baru dan mitra lainnya untuk terlibat (dalam AUKUS), sebagaimana yang mereka anggap perlu.”
“Dan saya sudah cukup jelas dalam hal posisi Selandia Baru pada pengaturan AUKUS sejak awal bahwa Selandia Baru tidak siap untuk berkompromi atau mengubah posisi kerangka kerja nuklir kami,” kata Mahuta seperti dikutip oleh Departemen Luar Negeri AS.
Wellington tetap berkomitmen pada Pasifik yang bebas nuklir, tambahnya seperti dilansir dari Sputnik News.
Menteri Pertahanan Selandia Baru, Andrew Little, menggemakan sentimen yang sama pada bulan Juni, mengatakan bahwa posisi Wellington pada senjata nuklir sangat tegas dan tidak mungkin berubah.
Pada September 2021, Australia, Inggris Raya, dan Amerika Serikat mengumumkan kemitraan AUKUS trilateral baru. Australia mengumumkan penarikannya dari kontrak senilai $66 miliar dengan Prancis untuk 12 kapal selam serang bertenaga konvensional yang canggih. Amerika Serikat telah berjanji untuk meningkatkan kemampuan militer Australia dengan kapal selam bertenaga nuklir.