Selama Covid-19 Layanan Kesehatan Ibu dan Anak Menurun
Berita Baru, Jakarta – The SMERU Research Institute mengungkapkan selama masa pandemi Covid-19 layanan gizi dan kesehatan ibu dan anak (KIA) menurun, sehingga menyebabkan meningkatnya jumlah kematian.
“Untuk mengetahui dampak pandemi #COVID19 pada layanan gizi dan KIA, SMERU melakukan studi kasus di Kota Jakarta Timur, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Maros, Kabupaten Badung, dan Kota Kupang dalam periode Mei–Juni 2020,” demikian rilis SMERU dalam akun Twitter resminya.
Data yang ditemukan oleh SMERU menyebutkan terdapat variasi penurunan jumlah kunjungan ke layanan pemeriksaan kehamilan selama pandemi Covid-19 yang disebabkan oleh perubahan metode layanan, seperti penundaan kegiatan posyandu dan pembatasan layanan di puskesmas.
“Terlewatnya pemeriksaan kehamilan trimester 1 dan 4 dapat berdampak pada upaya pengurangan risiko kehamilan yang dapat menyebabkan komplikasi persalinan hingga kematian ibu,” jelasnya.
Selain itu, juga terdapat penurunan jumlah kunjungan nifas dan neonatal, serta peningkatan jumlah persalinan di nonfasilitas kesehatan dan peningkatan jumlah persalinan dengan bantuan nontenaga kesehatan.
“Persalinan di nonfasilitas kesehatan dgn bantuan nontenaga kesehatan dpt meningkatkan risiko kematian ibu dan bayi. Komplikasi saat persalinan, seperti perdarahan maupun infeksi, akan sulit tertangani apabila ibu melahirkan di rumah atau tanpa didampingi tenaga kesehatan,” paparnya.
Lebih lanjut, SMERU mengatakan perlu upaya yang lebih serius untuk mengembangkan teknologi internet sebagai basis layanan kesehatan dengan membuat standar untuk menjaga kualitas layanan.
“Mengingat peran internet yang sangat besar dalam menunjang layanan kesehatan, pemerataan akses terhadap internet penting untuk diperhatikan guna memperkecil ketimpangan status kesehatan masyarakat di Indonesia pada masa depan,” pungkasnya.