Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

GMNI
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPP GMNI), M. Ageng Dendy. (Foto: Dok. Pribadi)

Sekjen DPP GMNI Soroti Dua Tahun Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf



Berita Baru, Jakarta – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPP GMNI), M Ageng Dendy turut menyoroti dua tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin.

Dendy mengapresiasi sekaligus memberikan masukan pada jalannya pemerintahan Jokowi-Ma’ruf.

Menurutnya, tidak dapat dipungkiri, masih ada kekurangan dan perlu dibenahi dalam perjalanan dua tahun pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin.

“Ada beberapa masukan penting melihat kekurangan jalannya pemerintahan saat ini,” ujarnya kepada awak media, Rabu (20/10).

Mantan ketua DPD GMNI Jawa Timur ini menyampaikan, salah satunya tentang peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di kepemimpinan Jokowi-Ma’ruf yang belum terlihat maksimal.

“Program-program tentang peningkatan kapasitas SDM belum terlihat maksimal,” ujarnya.

“Ini PR besar pemerintah ke depan. Pemerintah perlu memberikan atensi khusus terhadap sektor SDM, guna meningkatkan taraf hidup masyarakat,” tambah Dendy.

Dendy juga menyoroti soal keberpihakan pemerintah terhadap  kesejahteraan petani dan keberadaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

“Harus ada kepastian kesejahteraan petani dan UMKM melalui inovasi, pendampingan serta peningkatan kapasitas dan jaminan kesejahteraan,” tambah alumnus UIN Sunan Ampel Surabaya itu.

Dendy juga mengimbau, menuju tahun politik 2024, banyak menteri dinilai sibuk melakukan agenda-agenda politiknya sendiri dibandingkan mensinkronisasi visi misi Presiden Jokowi dengan kondisi riil di tengah masyarakat.

Para menteri, lanjutnya, diminta tak bergerak di luar visi misi presiden untuk kemakmuran rakyat. Pemerintah juga harus masif berdiskusi dengan pemuda maupun aktivis mahasiswa, dalam rangka memajukan bangsa dengan bersama-sama (gotong royong, red)

“Para menteri jangan bergerak untuk kepentingan pribadi dan mencari popularitas. Apalagi untuk kepentingan politis menuju 2024. Yang penting dan utama, bagaimana para menteri ini bekerja maksimal untuk kemakmuran rakyat. Jangan sibuk untuk 2024,” terang Dendy.

“Kemudian, dalam rangka memajukan bangsa, pelibatan pemuda atau aktivis mahasiswa dan akademisi harus lebih maksimal lagi,” Dendy mengingatkan.