SEAT Tolak Kenaikan Tarif Mobil Listrik China Sebab Ancam Industri Otomotif Eropa
Berita Baru, Madrid – Produsen mobil Spanyol SEAT, yang merupakan anak perusahaan Volkswagen, pada Jumat (4/10/2024) menyatakan penolakan keras mereka terhadap keputusan Komisi Eropa menaikkan tarif mobil listrik China karena akan membahayakan ketenagakerjaan perusahaan tersebut serta industri otomotif Eropa.
“Sebagai salah satu perusahaan Eropa yang sangat berkomitmen terhadap kawasan ini, SEAT S.A. dengan tegas menolak keputusan ini, yang sulit dipahami, terutama jika dibandingkan dengan tarif yang lebih menguntungkan yang diterapkan pada pihak yang bukan pesaing Eropa,” seperti diungkapkan oleh perusahaan tersebut dalam sebuah pernyataan, dikutip dari laman Xinhua News pada Sabtu (5/10/2024).
Pihak perusahaan memperingatkan, jika situasi ini tidak diubah, maka akan ada “dampak negatif yang signifikan baik bagi perusahaan maupun industri otomotif Eropa secara umum.” Perusahaan tersebut mengungkapkan tarif itu menimbulkan risiko “besar” karena mereka memproduksi mobil listrik CUPRA Tavascan di negara Asia tersebut, seraya menuturkan “Tarif baru untuk CUPRA Tavascan akan sangat merugikan stabilitas keuangan perusahaan dan juga dapat mengancam ketenagakerjaan.”
“Fokus Komisi Eropa pada China mengabaikan dampak yang lebih luas terhadap produksi Eropa. Pengurangan jumlah kendaraan listrik berbasis baterai CUPRA Tavascan dapat membahayakan kemampuan SEAT S.A. untuk memenuhi target CO2 armadanya di Eropa,” ungkap perusahaan tersebut.
Perusahaan itu menambahkan bahwa tarif tersebut dapat memengaruhi rencana produksi “530.000 unit kendaraan bermesin pembakaran internal, yang setara dengan 90.000 unit per tahun, yang tersebar di Martorell (kota di sebelah timur Spanyol) dan lokasi-lokasi lainnya di UE.”
“SEAT akan terus menganalisis berbagai skenario dan akan melakukan segala upaya yang dapat ditempuh dengan tujuan mengurangi tingkat kewajiban dan dampaknya, bersama dengan VW Group,” kata perusahaan tersebut. Perusahaan itu meminta Komisi UE untuk secara konstruktif melanjutkan negosiasi yang sedang berlangsung dengan tujuan mencapai solusi politik.