Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

BKKBN
Presiden Joko Widodo, Kamis (28/1).

Sasar Keluarga Muda, Jokowi Minta BKKBN Gunakan Metode Komunikasi Kekinian



Berita Baru, Jakarta – Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta jajaran Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk menggunakan strategi baru dalam melakukan upaya pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana.

Hal tersebut disampaikan Jokowi saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kemitraan Program Bangga Kencana di Istana Negara, Kamis, 28 Januari 2021.

“Saya mengajak BKKBN beserta seluruh jajarannya dari pusat sampai ke desa, untuk menggunakan strategi yang berbeda dalam melakukan pendampingan dalam melakukan pemberdayaan karena kelompok sasaran utama binaan Bapak-Ibu adalah generasi muda, keluarga-keluarga muda yang lebih berkarakter digital,” kata Jokowi dikutip kanal Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (28/1).

Presiden menyampaikan, Indonesia tengah menghadapi bonus demografi dan keluarga muda mendominasi keluarga Indonesia saat ini dan ke depan.

“Ini kita semuanya harus tahu dan harus menyiapkan betul, sehingga pada saat Indonesia emas itu yang muncul adalah keluarga yang sehat, keluarga-keluarga yang produktif, keluarga-keluarga yang betul-betul memiliki kualitas. Karena di tangan merekalah nasib bayi yang baru lahir maupun yang akan lahir ke depan,” ujarnya.

Jokowi meminta BKKBN untuk menggunakan cara komunikasi yang kekinian dalam melakukan sosialisasi program-program pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana kepada keluarga-keluarga muda yang berkarakter digital tersebut.

“Semuanya punya gawai, semuanya punya gadget, semuanya punya HP dan sering melihat HP, yang aktif di media sosial. Oleh karena itu, metode komunikasi BKKBN juga harus berubah, harus berkarakter kekinian. Penyampaian-penyampaian informasi, gunakan media-media yang kekinian, sehingga sampai pesan itu ke sasaran yang kita inginkan,” ucap Jokowi.

Jokowi juga mengingatkan BKKBN untuk tidak hanya menyosialisasikan mengenai jumlah anak dan jarak antar kelahiran, tetapi juga mengenai upaya membangun ketahanan keluarga secara utuh di berbagai bidang baik bidang kesehatan, ekonomi, pendidikan anak, dan kebahagiaan keluarga

“Mulai dari penanganan gizi, kualitas sanitasi, kualitas lingkungan, akses pendidikan, kesehatan, sampai juga terjaganya sumber-sumber pendapatan adalah pilar kesejahteraan dan ketahanan keluarga setiap keluarga Indonesia,” tandas Jokowi.