Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Namaste

Salam ‘Namaste’ Menjadi Tren Pemimpin Dunia



Berita Baru, Internasional – Virus korona atau COVID-19 sudah menyebar ke berbagai Negara. Ada lebih dari 100 negara terinfeksi. Virus ini juga telah mengakibatkan kematian 4.700 orang.

Karena itu, para pakar kesehatan mengeluarkan beberapa pedoman pencegahan, termasuk tentang bagaimana bersikap terhadap orang-orang yang sudah terinfeksi, salah satunya berjabat tangan.

Di India, terdapat satu cara menyapa salam yang khas, yakni menyatukan tangan mereka. Salam itu biasa dikenal dengan “Namaste.” Dan kini, cara memberi salam itu telah populer dilakukan oleh beberapa pemimpin Negara, termasuk Presiden AS Donald Trump.

Donald Trump yang baru-baru ini mengunjungi India juga melakukan salam “Namaste” karena berjabat tangan tidak disarankan oleh para pakar di tengah kekhawatiran mengenai penyebaran virus korona.

Hal itu terlihat dari sebuah video singkat Presiden Trump berbicara kepada media di media sosial.

“Kami tidak berjabat tangan hari ini. Kami saling memandang, kami mengatakan apa yang akan kami lakukan. Itu semacam perasaan aneh dan pada saat yang sama kami melakukan ini [melakukan salam dengan Namaste].”

“Anda tahu, saya baru saja kembali dari India dan saya tidak berjabat tangan di sana. Dan di sana, itu sangat mudah karena mereka selalu melakukan salam dengan cara ini (melakukan salam dengan Namaste lagi),” ujar Donald Trump dalam video itu.

Tak hanya Donald Trump, banyak terlihat gambar dan video di media sosial, para pemimpin internasional yang turut serta ikut melakukan salam Namaste, termasuk Pangeran Charles dari Inggris, Presiden Prancis Emmanuel Macron, dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Virus korana telah merenggut nyawa lebih dari 4.600 orang. Secara global, lebih dari 125.000 orang telah terinfeksi. Terkait dengan kondisi virus korona, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengeluarkan status darurat dunia.

Kementrian Kesehatan dan Kesejahteraan India melaporkan kematian pertamanya karena COVID-19 pada Kamis (12/3) malam. Sekitar 75 orang dinyatakan positif terinfeksi virus.


SumberSputnik News