Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Safari Ramadhan Bupati Gresik, Rembug Akur Bareng Warga Tiga Kecamatan

Safari Ramadhan Bupati Gresik, Rembug Akur Bareng Warga Tiga Kecamatan



Berita Baru, Gresik – Momentum bulan suci ramadhan, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani didampingi Wakil Bupati Aminatun Habibah serta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Gresik melakukan safari perdana di Masjid Baitus Salam, Kecamatan Kebomas, Gresik, Rabu (06/04).

Momentum safari ramadhan tersebut diisi dengan kegiatan rembug warga, yakni menyerap aspirasi masyarakat dari tiga kecamatan, diantaranya Kecamatan Kebomas, Kecamatan Gresik dan Kecamatan Manyar.


Bupati Gus Yani, sapaan akrab Bupati Gresik menyebutkan, rembug warga ini adalah kesempatan bagi masyarakat untuk menyampaikan saran dan aspirasi untuk terwujudnya pembangunan di Gresik yang lebih baik dimasa mendatang.

“Ini kesempatan panjenengan menyampaikan aspirasi, silahkan diutarakan,” ujar Gus Yani.

Sontak seorang warga dari kecamatan Manyar dan seorang warga dari Kecamatan Kebomas bernama Sujatmiko mengacungkan tangan untuk menyampaikan usulannya kepada Bupati Gus Yani.
Ia mengusulkan kepada Bupati Gus Yani terkait keterlibatan masyarakat dalam desa siaga. Dikatakan, meski desa siaga sudah diproklamirkan sejak lama, namun hingga sekarang belum berjalan efektif.

“Untuk itu kami mohon Gus Yani untuk mendukung program desa siaga,” pintanya.

Sementara itu, Miftahul salah seorang warga kecamatan Manyar menceritakan keluhan warga Manyar terkait kemacetan yang setiap hari terjadi di seputaran exit tol Manyar menuju ke arah utara hingga di perempatan tugu Manyar.

“Tolong keluhan warga ini bisa dicarikan solusi yang terbaik pak Bupati,” harapnya.

Menanggapi usulan Sujatmiko, Bupati Gus Yani merespon positif. Kata dia, kewaspadaan dan kesiapsiagaan dini dimulai dari keterlibatan masyarakat. Dan hal tersebut sudah mulai berjalan.

“Suatu misal persoalan banjir beberapa waktu lalu, keterlibatan penanganan banjir dilakukan oleh masyarakat sekitar. Ini berarti kita bisa melakukan kewaspadaan yang berbasis masyarakat. Kedua, pada saat penanganan Covid-19, kesiapsiagaan masyarakat ditunjukkan mulai dari pendirian posko darurat. Baik di perkotaan ataupun di tingkat desa. Mereka berkolaborasi dengan sejumlah lembaga dan organisasi masyarakat. Artinya apa? Masyarakat di kota ataupun di desa sudah tergerak dengan kesiapsiagaan,” jelasnya.

Sementara menanggapi keluhan yang dialami warga Manyar terkait kemacetan dari arah exit tol ke Utara. Bupati millenial itu menerangkan bahwa pihaknya tengah menyiapkan langkah dan mengajak Forkopimda serta tokoh masyarakat di wilayah Kecamatan Manyar untuk fokus mengatasi kemacetan bersama-sama.

Bupati Gus Yani mengungkapkan, Pemerintah berencana akan melakukan pelebaran jalan dengan membebaskan lahan seluruh lapak pedagang yang ada di sekitar area kemacetan.

“Kita sudah siapkan anggaran, rencananya sejumlah lapak tersebut akan kita relokasi ke tempat yang baru. Jadi kami tidak hanya menggusur saja, namun kita carikan tempat pengganti yang layak bagi para pedagang tersebut,” katanya.

Ia berharap ada kesepakatan dari musyawarah desa nantinya.  “Jadi kembali saya sampaikan bahwa Pemkab tidak sekedar menggusur, akan tetapi tetap kita bangunkan lapak sesuai jumlah lapak di lokasi berbeda. Ini juga demi kepentingan masyarakat bersama. Mudah-mudahan dapat segera terealisasi,” imbuhnya.