Saat Erdogan Mau Gempur Kurdi, Rusia Desak Turki untuk Menahan Diri
Berita Baru, Astana – Pada Selasa (22/11), utusan khusus presiden Rusia untuk Suriah Alexander Lavrentyev mendesak Turki agar menahan diri dengan tidak melakukan ‘invasi’ udara dan darat ke Suriah.
“Kami akan meminta rekan Turki kami untuk menahan diri untuk mencegah peningkatan ketegangan, tidak hanya di wilayah utara dan timur laut Suriah, tetapi di seluruh wilayah,” kata Lavrentyev pada awal putaran pembicaraan ke-19. di pemukiman Suriah di Astana, dikutip dari Sputnik.
Turki berencana menyerang Suriah karena adanya serangan udara di perbatasan Turki, Karkamis, pada hari Senin (21/11) yang menewaskan 3 orang, yang diduga diluncurkan oleh Kurdi.
Serangan ke perbatasan Turki itu terjadi sehari setelah operasi udara Turki.
Pada hari Minggu, Turki melakukan operasi udara terhadap pangkalan militan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) dan sayap militernya, Unit Pertahanan Rakyat (YPG), juga dicap sebagai organisasi teroris di Turki.
Menurut Kementerian Pertahanan Turki, total 89 target dihancurkan selama operasi tersebut.
Lavrentyev mengatakan Turki tidak memberi tahu Rusia sebelumnya tentang operasi udara di Suriah dan Irak; masalah tersebut akan dibahas selama pertemuan tentang Suriah di Astana.
“Kami berharap dapat meyakinkan mitra Turki kami untuk tidak menggunakan kekuatan berlebihan di wilayah Suriah,” kata utusan khusus Rusia itu.