Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Saat #DiRumahAja, ini yang Dapat Dilakukan untuk Mencegah DBD
Ilustrasi: Istimewa

Saat #DiRumahAja, ini yang Dapat Dilakukan untuk Mencegah DBD



Berita Baru, Analisa — Setiap tahun bahaya Demam Berdarah Dengue (DPD) terus mengintai, terutama ketika pancaroba seperti sekarang. Ancaman demam berdarah semakin nyata, karena nyamuk Aedes Aegypti dalam masa perkembang-biakan.

Di tengah-tengah pandemi Covid-19, #DiRumahAja merupakan tindakan yang paling bijak dalam rangka menekan penyebaran. Tetapi, tidak untuk ancaman edemi DPD.

Hingga kini, belum ditemukan vaksin spesifik untuk mengobati DPD. Tindakan pencegahan masih menjadi satu-satunya strategi terbaik, dan pencegahan penularan virus tersebut sepenuhnya bergantung pada pemutusan rantai penularan.

Bentuk penularan Demam Berdarah (DB) tidak secara langsung dari manusia ke manusia, melainkan bergantung pada vektornya, nyamuk Aedes Aegypti. Sehingga, salah satu langkah pemutusan rantai penularannya adalah membasmi nyamuk sampai ke sarangnya.

Dilansir dari Kumparan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menyarankan beberapa cara membasmi nyamuk sampai ke sarangnya: Pertama, menutup akses kembang biak nyamuk Aedes Aegypti, dengan manajemen dan modifikasi lingkungan.

Kedua, membuang limbah padat dengan tepat dan menghilangkan habitat buatan manusia yang bisa menampung air. Ketiga, menutup, mengosongkan, dan membersihkan bejana penyimpanan air tiap pekan. Serta menggunakan insektisida yang baik untuk wadah penyimpanan air di luar ruangan.

Di Indonesia sendiri, anjuran WHO lebih akrab dikenal dengan pendekatan 3M (Menguras, Menutup, dan Mengubur). Segala jenis wadah yang dapat menampung air harus dikuras, ditutup, atau dikubur supaya nyamuk tidak mendapat ruang untuk berkembang biak.

Organisasi kesehatan dunia mengakui bahwa anjuran membasmi nyamuk dari sarangnya tidak cukup untuk melindungi diri dari DBD, sehingga WHO juga menganjurkan perlindungan pribadi dari gigitan nyamuk, seperti mengenakan pakaian yang tidak banyak mengekspos kulit, menerapkan perlindungan rumahan seperti kawat jendela, pengusir nyamuk, dan kelambu, misalnya.

Selebihnya, secara khusus WHO menganjurkan perlindungan ekstra dengan penggunaan aerosol insektisida rumah tangga untuk menurunkan risiko terkena gigitan nyamuk. Seperti menggunakan obat nyamuk semprot yang sudah didesain khusus dengan teknologi double nozzle dan perpaduan formula baru dengan mikro partikel yang menyebar cepat ke seluruh ruangan.