Rwanda Mulai Renovasi dan Perluasan Rumah Sakit yang Didanai China
Berita Baru, Internasional – Rwanda telah memulai renovasi dan perluasan rumah sakit yang didanai oleh pemerintah China di pinggiran Kigali, ibu kota Rwanda.
Upacara peletakan batu pertama, yang diadakan di Rumah Sakit Distrik Masaka Kamis, dipimpin oleh Perdana Menteri Rwanda Edouard Ngirente dan Duta Besar Tiongkok untuk Rwanda Wang Xuekun.
Seperti dilansir dari Xinhua News, Ngirente berterima kasih kepada China karena bermitra dengan Rwanda dalam proyek penting ini, dengan mengatakan renovasi dan perluasan rumah sakit akan semakin meningkatkan kapasitasnya untuk menyediakan layanan kesehatan tingkat lanjut.
“Infrastruktur seperti ini merupakan kontribusi besar bagi visi kami, untuk mengembangkan spesialisasi, sub-spesialisasi, dan melatih profesional kesehatan yang sangat dibutuhkan dalam waktu singkat,” kata perdana menteri.
Proyek ini akan melengkapi layanan kesehatan strategis lainnya di area tangkapan, termasuk pusat penelitian IRCAD Afrika, Pusat Jantung, dan prakarsa lain yang secara signifikan akan mengubah kehidupan dan mengubah Kigali menjadi pusat kesehatan utama, kata Ngirente.
Wang, pada bagiannya, mengatakan proyek tersebut adalah salah satu proyek bantuan China di Rwanda yang sangat penting bagi para pemimpin China dan Rwanda.
“Proyek ini menandai tonggak kerja sama infrastruktur tertinggi antara kedua negara kita,” katanya. “Setelah selesai, itu akan mengubah Rumah Sakit Masaka menjadi rumah sakit modern dengan ukuran lebih dari 5.6000 meter persegi dan 837 tempat tidur.”
Wang mengatakan bahwa meskipun jarak geografis yang sangat jauh antara China dan Rwanda, kedua negara telah menikmati hubungan persaudaraan selama lebih dari setengah abad, terutama sejak pertukaran kunjungan kedua pemimpin pada tahun 2017 dan 2018.
“Kerja sama yang bermanfaat di berbagai bidang telah sangat diperluas antara kedua negara kita. Pertukaran politik kita terus tumbuh dengan momentum yang baik. Kerja sama ekonomi dan praktis telah mencapai banyak hal dengan proyek-proyek besar yang sedang berjalan dan hubungan perdagangan yang meningkat,” katanya.
“Kami membangun Rumah Sakit Masaka pada 2011 yang merawat pasien lokal. Saya senang kami ada di sini untuk mengembangkannya,” kata Wang.
“Kami telah melihat 22 tim medis dan lebih dari 270 dokter China di Rwanda. Mereka telah memberikan banyak kontribusi bagi ketahanan lokal dan kesehatan rakyat Rwanda,” katanya.
China mengirim tim medis pertamanya ke Rwanda pada tahun 1982.
Wang mengatakan China berkomitmen untuk bekerja sama dengan Rwanda untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya, menambahkan bahwa Beijing akan terus mendukung pembangunan Rwanda.
Proyek perluasan dan renovasi, yang dijadwalkan selesai pada Juli 2025, akan mencakup peningkatan kapasitas rumah sakit untuk menerima hingga 2.000 pasien per hari.