Rusia Umumkan Responsnya Terhadap Sanksi AS
Berita Baru, Internasional – Kementerian Luar Negeri Rusia telah mengungkapkan tanggapan Kremlin terhadap sanksi yang baru-baru ini diberlakukan oleh AS. Langkah tersebut termasuk tindakan terhadap misi diplomatik Amerika di Rusia serta pejabat AS.
Moskow, seperti dilansir dari Sputnik News, mengatakan bahwa utusan kedua negara harus mengadakan konsultasi dengan atasan mereka di tengah situasi saat ini. Yang artinya juga merekomendasikan Duta Besar AS untuk Rusia, John Sullivan, untuk kembali ke Washington untuk tujuan ini.
Rusia mengumumkan prosedur penarikan diri dari perjanjian sebelumnya yang memungkinkan diplomat kedua negara pergi meninggalkan Rusia.
Sebagai konsekuensi, Moskow akan melarang ranah diplomatik AS mempekerjakan orang Rusia dan warga negara ketiga. Kementerian Luar Negeri Rusia juga akan mengurangi jumlah visa jangka pendek yang dikeluarkan untuk diplomat Amerika.
Kremlin juga menambahkan delapan anggota dari pemerintahan AS saat ini dan sebelumnya yang terlibat dalam “pengembangan dan implementasi kursus anti-Rusia” dalam politik Amerika ke dalam daftar larangan masuk.
Selain itu, Moskow akan melarang operasi yayasan AS yang bekerja di Rusia karena dianggap mencampuri politik dalam negeri negara tersebut.
Daftar delapan orang yang dilarang memasuki Rusia termasuk enam pejabat administrasi Biden saat ini: Direktur FBI Christopher Wray, Jaksa Agung Merrick Garland, Sekretaris Keamanan Dalam Negeri Alejandro Mayorkas, Direktur Biro Penjara Federal Michael Carvajal, Direktur Intelijen Nasional Avril Haines, dan Direktur Dewan Kebijakan Domestik Susan Rice. Selain mereka, kementerian Rusia menambahkan mantan Penasihat Keamanan Nasional Trump, John Bolton dan kepala CIA era Bill Clinton, Robert James Woolsey Jr. ke daftar hitam.
Kementerian Luar Negeri Rusia menambahkan bahwa Moskow akan menanggapi setiap “gelombang sanksi” dari Washington. Lebih lanjut dikatakan bahwa kebijakan Washington untuk “menahan Moskow” adalah perilaku “picik” dan berisiko semakin memperburuk hubungan Rusia-AS.
Langkah-langkah yang menargetkan AS datang sebagai tanggapan atas babak baru sanksi yang diumumkan Gedung Putih pada 15 April. Washington menampar Rusia dan beberapa perusahaan yang diduga terkait dengan peretasan besar-besaran SolarWinds dan ikut campur dalam pemilihan AS pada tahun 2020. AS juga melarang investor domestik untuk membeli obligasi Rusia selama penawaran awal mereka, tetapi mengizinkan mereka untuk dibeli di pasar sekunder. Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa sanksi itu bisa lebih keras, tetapi dia memilih untuk memeberi kesempatan dialog.