Rusia Umumkan Akhir Kampanye Mobilisasi Saat AS Kirimkan Lebih Banyak Senjata
Berita Baru, Kyiv – Pada Jumat (27/10), Rusia umumkan pihaknya akan mengakhiri “kampanye mobilisasi”-nya dengan memanggil pasukan cadangan yang berperang di Ukraina.
Menteri Pertahanan Sergei Shoigu mengatakan pada Pemimpin tertinggi Rusia, Vladimir Putin pada pertemuan yang disiarkan televisi di Kremlin bahwa Rusia mengerahkan ratusan ribu orang tambahan dan 82.000 telah dikirim ke zona pertempuran.
“Tugas yang Anda tetapkan untuk (memobilisasi) 300.000 orang telah selesai. Tidak ada tindakan lebih lanjut yang direncanakan,” kata Shoigu, dikutip dari Reuters.
Putin berterima kasih kepada pasukan cadangan “atas dedikasi mereka terhadap tugas, atas patriotisme mereka, atas tekad kuat mereka untuk membela negara kita, untuk membela Rusia, yang berarti rumah mereka, keluarga mereka, warga negara kita, rakyat kita.”
Di pihak lain, Amerika Serikat (AS) mengumumkan akan mengirim bantuan militr senilai $ 275 juta ke Ukraina, termasuk senjata, amunisi dan peralatan dari inventaris Pentagon.
Dengan tambahan bantuan itu, secara total AS di masa pemerintahan Presiden Joe Biden telah memberikan bantuan ke Ukraina senilai $ 18,5 miliar.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan AS berupaya untuk memfasilitasi Ukraina agar mempunyai kemampuan pertahanan udara yang dibutuhkan.
Dua NASAMS anti-pesawat canggih awal siap untuk pengiriman ke negara itu bulan depan.
Blinken menambahkan bahwa sekutu juga berupaya untuk memungkinkan pengiriman sistem pertahanan udara mereka sendiri ke Ukraina.
Di pihak lain, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy meragukan pengumuman dari Rusia yang memanggil tentaranya.
Dalam pidatonya yang disiarkan televisi setiap malam, dia mengatakan pasukan Rusia “sangat tidak siap dan diperlengkapi, begitu brutal digunakan oleh komando mereka, sehingga memungkinkan kita untuk menganggap bahwa segera Rusia mungkin membutuhkan gelombang baru orang untuk dikirim ke perang.”