Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Seorang anggota angkatan bersenjata Ukraina berjalan di posisi tempur di dekat garis pemisahan dari pemberontak yang didukung Rusia di dekat Horlivka di wilayah Donetsk, Ukraina, 22 Januari 2022. Foto: Reuters.
Seorang anggota angkatan bersenjata Ukraina berjalan di posisi tempur di dekat garis pemisahan dari pemberontak yang didukung Rusia di dekat Horlivka di wilayah Donetsk, Ukraina, 22 Januari 2022. Foto: Reuters.

Rusia Kesal, AS Siagakan 8.500 Pasukan ke Eropa



Berita Baru, MoskowRusia kesal dengan tindakan AS siagakan 8.500 pasukan ke Eropa jika terjadi eskalasi dalam konfllik Ukraina yang semakin memanas.

Hal itu disampaikan oleh Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada sebuah pernyataan pada Selasa, menambahkan tindakan AS semakin memperkeruh suasana.

“Amerika Serikat meningkatkan ketegangan,” katanya kepada wartawan. “Kami menyaksikan tindakan AS ini dengan sangat prihatin.”

Ia juga mengatakan bahwa krisis Ukraina lebih didorong karena sikap AS dan NATO dan bukannya karena peningkatan puluhan ribu tentaranya di dekat perbatasan Ukraina, menurut laporan Reuters.

AS dan NATO menuduh Rusia akan melakukan serangan ke Ukraina seperti insiden Krimea pada 2014.

Namun Rusia membantah rencana semacam itu, menambahkan pihaknya dapat mengambil tindakan militer yang tidak ditentukan kecuali tuntutan dipenuhi.

Salah satu tuntutannya adalah NATO harus berjanji untuk tidak mengakui Ukraina sebagai anggotanya.

Sebelumnya, pada hari Senin (24/1), NATO mengatakan bahwa pihaknya menempatkan pasukan dalam keadaan siaga dan memperkuat Eropa timur dengan lebih banyak kapal dan jet tempur.

Rusia juga mengecam tindakan NATO tersebut, dan menyebutnya sebagai ‘histeria’ Barat.

Peskov mengatakan Presiden Vladimir Putin akan berbicara minggu ini dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan berencana untuk berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy.

Sementara itu, Rusia sedang dalam keadaan menunggu kepastian dan tanggapan tertulis AS minggu ini terkait daftar tuntutan keamanan yang diajukan Rusia.

Beberapa poin tuntutan itu sudah ditolak AS karena dianggap sebagai non-starter.

Selain itu, Peskov mengatakan peringatan pasukan AS tidak mempengaruhi negosiasi karena fase pembicaraan saat ini telah selesai.