Rusia Gempur Kota Kecil Ukraina, Sedikitnya 43 Orang Terluka Termasuk Anak-Anak
Berita Baru, Kyiv – Rusia gempur kota kecil Ukraina, Pervomaiskyi, yang mengakibatkan sedikitnya 43 orang terluka termasuk anak-anak, menurut pejabat Ukraina, Selasa (4/7).
Dalam rekaman televisi terlihat asap hitam membubung dari blok apartemen tinggi dengan mobil-mobil terbakar di dekatnya.
Andriy Yermak, kepala kantor presiden Kyiv, membagikan gambar-gambar dari kota tersebut yang menunjukkan mobil-mobil terbakar dan hancur.
Gubernur regional Oleh Syniehubov mengatakan serangan itu terjadi sekitar pukul 1.35 siang waktu Kyiv (10:35 GMT) pada hari Selasa.
Pervomaiskyi dihuni sekitar 28.000 orang dan terletak cukup jauh dari garis depan pertempuran.
“Saya hanya ingat bahwa ketika ledakan terdengar, kami terlempar ke udara,” kata seorang warga setempat yang hanya memberikan nama Alla, sambil memeluk cucunya di jalan, seperti dikutip dari Reuters.
“Kemudian kami melanjutkan berjalan, kami melihat jendela-jendela yang pecah di mana-mana, saya melihat mobil-mobil terbakar. Saya hanya tidak bisa menguasai diri, kaki saya masih gemetar,” imbuhnya.
Syniehubov mengatakan yang termuda di antara yang terluka adalah bayi berusia tiga bulan.
Kondisi bayi tersebut belum diketahui. Seorang bayi lainnya juga terluka. Keduanya termasuk puluhan orang yang dibawa ke rumah sakit.
Beberapa orang mengatakan serangan tersebut terkait dengan pemakaman militer yang sedang berlangsung di kota tersebut.
Mayor Maksym Zhorin, mantan komandan unit tempur yang dikenal sebagai batalyon Azov dan sekarang menjadi bagian dari tentara Ukraina, mengatakan sekitar 100 orang telah berkumpul untuk pemakaman Oleh Fadeenko, seorang prajurit dengan panggilan Baby yang katanya tewas dalam pertempuran di dekat Bakhmut di Ukraina timur.
“Mereka menargetkan lokasi di mana upacara tersebut berlangsung,” kata Zhorin melalui aplikasi pesan Telegram.
Rusia tidak segera mengomentari serangan tersebut. Moskow telah membantah dengan sengaja menargetkan warga sipil, tetapi serangan rudal dan serangan drone-nya telah berulang kali melanda kota-kota di Ukraina sejak dimulainya invasi penuh skala pada Februari tahun lalu.
Bulan lalu, sebuah rudal Rusia menghantam restoran pizza yang ramai di kota timur Kramatorsk, menewaskan 12 orang.
Victoria Amalina, seorang penulis terkenal dan peneliti kejahatan perang yang terluka parah dalam serangan tersebut, meninggal karena luka-lukanya pada tanggal 1 Juli.