Rumah Warga Palestina Pelaku Serangan di Yerusalem Timur Disegel Polisi Israel
Berita Baru, Internasional – Rumah keluarga seorang pria Palestina yang melakukan serangan dengan menabrakkan mobil di Yerusalem Timur dan menewaskan tiga warga Israel, telah disegel, kata polisi Israel, Minggu (12/2).
Sebuah klip video yang dirilis oleh polisi menunjukkan polisi dan tentara mengelas pintu dan jendela sebuah apartemen di Yerusalem Timur.
Rumah itu milik orang tua penyerang dan ditempati oleh dua saudara laki-lakinya, yang semuanya dievakuasi bersama barang-barang mereka sebelum penyegelan, menurut pernyataan polisi.
Penyegelan ini, langkah pertama menuju kemungkinan pembongkaran rumah, dilakukan di bawah perintah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Tiga orang Israel, termasuk saudara laki-laki berusia delapan dan enam tahun, tewas pada hari Jumat ketika Hussein Qaraqa (32), menabrakkan mobilnya ke halte bus di pemukiman Ramot, Yerusalem Timur. Serangan itu juga melukai lima orang, termasuk ayah dari dua bersaudara itu. Polisi menembak dan membunuh Qaraqa di tempat kejadian.
Dalam sambutannya selama pembukaan rapat Kabinet mingguannya pada hari Minggu, Netanyahu berjanji untuk mengambil sikap lebih keras di Yerusalem Timur dan Tepi Barat yang diduduki.
“Kabinet bersidang hari ini untuk mempersiapkan operasi yang lebih luas terhadap mereka yang melakukan terorisme dan pendukung mereka di Yerusalem Timur dan Yudea dan Samaria, sambil mencegah sebanyak mungkin merugikan mereka yang tidak terlibat,” katanya. Yudea dan Samaria adalah istilah Israel untuk Tepi Barat.
Seperti dilansir dari Xinhua News, langkah itu merupakan bagian dari serangkaian tindakan yang direncanakan pemerintah Israel untuk menghadapi gelombang serangan Palestina baru-baru ini. RUU yang didukung pemerintah untuk mencabut kewarganegaraan Israel dari penyerang Palestina diperkirakan akan diajukan untuk pemungutan suara akhir pekan ini.
Ketegangan di kawasan itu semakin tinggi, dipicu oleh serangan militer Israel setiap hari di Tepi Barat yang menewaskan sedikitnya 43 warga Palestina sejak awal 2023. Israel mengatakan serangan itu ditujukan untuk menangkap tersangka “terorisme”.
Media Israel melaporkan bahwa sejak 1 Januari, setidaknya sembilan orang Israel telah tewas dan beberapa lainnya terluka dalam beberapa serangan yang dilakukan oleh warga Palestina di Yerusalem Timur.