Rumah Bos Caffe di Gresik Disatroni Perampok, Pelaku Bawa Sajam dan Pistol
Berita Baru, Gresik – Sebuah rumah mewah di Desa Abar-abir RT 02 RW 01, Kecamatan Bungah, Gresik disatroni perampok bersenjata. Rumah lantai dua berpagar besi tersebut diketahui milik pengusaha Caffe Paddock bernama H. Mustofa (46).
Informasi yang berhasil dihimpun, perampok masuk ke rumah korban pada Jum’at (23/7) dini hari, sekitar pukul 02.30 WIB, saat seluruh penghuni rumah tertidur pulas. Saat kejadian, lima orang yang berada di rumah didominasi perempuan, meliputi istri korban Nur Siyah (35), anak laki-laki korban bernama Dias yang masih bocah, satu anak cucu, dan anak perempuan korban Lina bersama suami yang berada di kamar atas.
Perampok yang diduga lebih dari satu orang itu masuk dari pintu samping rumah dan mengacak-ngacak isi kamar korban. Tak menemukan harta benda, pelaku kemudian membangunkan istri korban dan menodongnya dengan senjata tajam (Sajam) berjenis sebilah pisau di lehernya agar menunjukkan tempat harta benda disimpan. Sementara pelaku satunya menyekap anak korban dengan menodongkan pistol.
Saat di wawancarai Beritabaru.co di rumahnya, H. Mustofa, 46 menceritakan, saat kejadian dirinya belum pulang di rumah, barulah saat ia pulang istrinya bercerita bahwa rumah telah dirampok oleh pelaku yang berjumlah dua orang masuk dari samping rumahnya.
“Saya menduga pelaku masuk dari belakang rumah yang merupakan sawah terus masuk ke lorong samping rumah saya dan ada pintu samping rumah saya tidak di kunci,” ujarnya, Minggu (25/7).
Ditambahkan, ciri-ciri kedua pelaku memakai pakaian kaos panjang, celana panjang, bersepatu dan memakai penutup wajah. Satu peluku berpostur tubuh pendek dan satu lainnya berpostur tubuh besar tinggi.
“Salah satu pelaku menodongkan pisau ke leher istri saya yang sedang di dalam kamar dengan mengancam kalo duwekmu nggk di kasih anakmu saya bunuh, sementara anak saya sedang tidur di kasur yang berada di ruang tengah di tunggu pelaku lainya membawa pistol yang diarahkan ke anak saya,” jelasnya.
Dari kejadian tersebut, Mustofa mengaku uang milik langgar (mushola) Rp16 juta, perhiasan istrinnya berupa sepasang anting sekitar 15 juta, dan uang hasil usaha cafe ikut raib di bawa kabur pelaku.
“Kerugian sekitar 45 samapai 50 juta yang di bawa kabur para pelaku, pihak Kepala desa sempat kerumah dan meminta KTP istri saya untuk di buat laporan ke Polsek Bungah, “ungkapnya.
Sementara Kapolsek Bungah Akp Sujiran saat di konfirmasi apa ada laporan yang masuk terkait kasus perampokan di rumah warga Desa Abar-abir, Kecamatan Bungah, dirinya mengatakan belum ada laporan masuk.
“Belum ada laporan masuk mas, kalo semisal sudah dilaporkan oleh korban pasti kita tindak lanjuti untuk dimintai keterangan dan kronologis kejadiannya,” pungkasnya.