Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Rocky Gerung

Rocky Gerung: Politik Harus Jadi Duel Argumen Bukan Sentimen



Berita Baru, Medan – Dosen sekaligus Pengamat Politik, Rocky Gerung menyebut saat ini demokrasi Indonesia merosot karena sentimen lebih unggul dari argumen.

Hal itu disampaikan Rocky dalam forum diskusi dan peluncuran buku ‘Mata Air Indonesia Maju: Kumpulan Gagasan untuk Cak Imin’ yang digelar Rumah Politik Kesejahteraan (RPK) di Foodcourd Garuda Medan, hari Minggu (19/06).

Dalam diskusi tersebut, Rocky mengatakan penting untuk mencari pemimpin yang berkomitmen membawa demokrasi Indonesia pindah dari orde otoriter ke situasi yang lebih demokratis.

“Saya datang untuk memastikan Cak Imin (Abdul Muhaimin Iskandar) berani dan mau menjalankan gagasan baik dalam buku ‘Mata Air Indonesia’ ini,” jelas Rocky.

Menurut Rocky, keberadaan buku dan gagasan dalam politik Indonesia penting supaya politisi terhubung dengan gagasan yang dibutuhkan untuk kesejahteraan publik.

“Bangsa ini terhubung dengan jalan pikiran, bukan hanya dengan jalan tol,” tuturnya.

Bahkan dirinya menyebut, buku ‘Mata Air Indonesia’ akan membuat kandidat lain iri.

“Kandidat yang lain tidak punya, tidak menyediakan diri untuk mendapat briefing ide dan gagasan. Tidak ingin mendapat tantangan pemikiran. Saya kira Cak Imin membuka diri dengan ide-ide,” Rocky Gerung memuji Cak Imin, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Sementara itu, pembicara lain Ester I Jusuf, menyatakan masalah utama masyarakat Indonesia adalah literasi, termasuk dalam politik.

“Tentu Cak Imin atau siapa saja tidak bisa sendirian. Tapi dengan dukungan memadai, gagasan yang jernih, demokrasi kita bisa lebih baik,” ujarnya.

Selain itu Ester juga berpesan, penting untuk merawat keberagaman dan kebhinekaan Indonesia sebagai modal penting demokrasi Indonesia.

“Cara dan tradisi inklusif yang kita punya harus dipertahankan (terutama jika_red) berhadapan dengan intoleransi,” tegas Ester yang juga pengajar di Universitas Indonesia dan Tokoh Tionghoa.