Rocky Gerung Bersedia Jadi Juru Bicara Gus Muhaimin
Berita Baru, Jakarta – Pendiri Setara Institute, Rocky Gerung mengatakan bahwa buku ‘Visioning Indonesia: Kebijakan dan Peta Jalan Kesejahteraan‘ yang ditulis Ketua Umum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar sebagai langkah cerdas untuk mengisi perpolitikan di Tanah Air saat ini yang kering gagasan.
“Oleh karena itu PKB harus mengucapkan kembali pikiran, brings intellectual. Bawa kembali pikiran dalam politik, brings intellectual pada politik. Itu yang ingin kita dapat dari PKB hari ini,” kata Rocky Gerung saat jadi pembicara pada acara launching buku Visioning Indonesia, Rabu (8/9).
“Kita ada di dome. Dome ini, di dalam tradisi Yunani, dome itu tempat pemukiman keluarga yang bahagia. Bahasa Yunani nya domus, orang inggris pakai Dome. Jadi PKB itu, dome bahasa Indonesia apa itu? Kubah. PKB itu Partai Kubah Bangsa. Jadi gak usah malu-malu buat kampanye, saya mau jadi juru bicara saudara Muhaimin,” sambungnya.
Rocky Gerung yang juga pendiri Perhimpunan Pendidikan Demokrasi (P2D) itu menyebut, dilauncingnya buku yang ditulis Gus Muhaimin ini sebagai tanda pertandingan awal untuk menjadi presiden di tahun 2024.
“Karena ini pertandingan awal untuk menjadi presiden. Yang dia ucapkan tadi itu, yang dia berdiri di sini kira-kira 30 menit bukan sambutan. Itu semacam pertanggungjawaban akhir masa jabatan presiden,” tutur Rocky.
Menurutnya, pertarungan politik di Indonesia sekarang minim gagasan, sangat berbeda dengan era-era awal kemerdekaan dimana saat itu banyak muncul tokoh yang sangat terlatih dengan duel argumen dan gagasan.
“Visioning ini istilah hebat betul. Kata visioning itu dia punya dua energi, energi untuk menggerakkan dan energi untuk memberikan harapan. Lain kalau dibilang vision, visi Indonesia. Kalau visioning itu mengalirkan gagasan kepada tanah kering politik hari ini,”
“Pada awal kemerdekaan, kita kaya dengan visi, bergelimang dengan visi. Perdebatan intelektualnya hidup. PKB harus mengucapkan kembali pikiran, bring intellectual, bawa kembali intelektual kepada politik. Itu yang kita ingin dapat dari PKB hari ini,” tutur Rocky.
Lebih lanjut Rocky mengaku heran pada Gus Muhaimin, karena selama ini dirinya sangat getol mengkritik berbagai kebijakan pemerintah, namun masih diundang untuk membedah bukunya.
”Dia (Gus Muhaimin) nekat ngundang saya di sini, padahal saya pengkritik kekuasaan, kan gila dia. Tapi justru itu yang ingin kita ucapkan di dalam pesta demokrasi. Datanglah calon presiden ke sini, bilang saya ingin jadi presiden, dan saya akan tanya, apa visi kamu?
Kerinduan kita pada argumentasi berhenti hari ini. Kita gak liat, ada seorang yang mau jadi presiden dan nulis buku. Nulis buku artinya minta diuji, bukan minta dipromosikan. Jadi dari awal kita ingin ada pertengkaran intelektual dalam politik Indonesia,” tegas Rocky.