Ribuan Perawat Meninggal Akibat Covid-19 di Seluruh Dunia
Berita Baru, Jakarta – Lebih dari 1.000 perawat dinyatakan meninggal dunia akibat infeksi Covid-19 di seluruh dunia.
Laporan tersebut disampaikan oleh International Council of Nurses (ICN). Jumlah itu dikatakan kemungkinan jauh lebih tinggi karena belum ada data statistik global yang lengkap.
ICN merupakan federasi perawat yang berbasis di Geneva, Swiss yang meliputi 130 asosiasi perawat di seluruh dunia. Jumlah perawat yang berada dalam ICN mencapai 20 juta perawat.
“Per 14 Agustus, angka kumulatif kematian Covid-19 pada perawat yang dilaporkan di 44 negara sebanyak 1.097,” demikian laporan ICN dikutip dari France 24, Rabu (16/9).
ICN mencatat negara yang dengan jumlah peeawat meninggal paling banyak adalah Brasil dengan catatan 351 perawat meninggal dunia, diikuti 212 perawat di Meksiko.
ICN mengingatkan saat ini belum ada rekaman data global yang sistematis untuk mencatat perawat dan petugas kesehatan yang menangani atau telah meninggal karena Covid-19.
ICN menyebutkan bahwa angka kematian tersebut sebagai bencana. ICN mengecam pemerintah karena tidak berbuat cukup untuk melindungi tenaga medis yang berada di garis depan semasa pandemi Covid-19.
“Perawat dan tenaga medis lainnya masih terpapar Covid-19 dan semua risiko terkait, termasuk kekerasan dan prasangka, penyakit mental, infeksi, dan dalam apa yang kami yakini sekarang kemungkinan ribuan kasus, membuat pengorbanan terakhir dengan membayarnya dengan hidup mereka,” kata Presiden ICN Annette Kennedy.
Kennedy mengatakan perawat diremehkan, dibayar rendah, dan terkadang diperlakukan seperti dapat dibuang. Dia mendesak pemerintah memperbaiki situasi yang dikatakannya sebagai skandal itu.
ICN mencatat per 14 Agustus sebanyak 572.478 tenaga medis terinfeksi Covid-19 dari catatan 32 negara. Jumlah itu disebut mewakili 10 persen dari total kasus positif.
Sementara itu, organisasi HAM Amenesty International, melaporkan per 3 September, setidaknya 7.000 petugas kesehatan telah meninggal di seluruh dunia karena Covid-19.