Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Film The Sky is Pink
Sumber: Netflix

Review Film The Sky is Pink: Cinta Orang Tua untuk Anak, dan Konflik yang Menyertainya



Berita Baru, Film – Priyanka Chopra Jonas tak hanya aktris yang bertalenta, ia pun berusaha mengemban misi untuk menyuguhkan wajah Bollywood yang berbeda ke dunia global. Lewat film The Sky is Pink (2019), Prinyanka memproduseri film ini sekaligus tampil sebagai tokoh utama. The Sky is Pink diangkat dari kisah nyata keluarga Chaudhary dan anaknya yang menderita penyakit kronis.

Seperti apa kisahnya?

Sinopsis The Sky is Pink

Diperankan oleh Priyanka Chopra Jonas, Zaira Wasim, Farhan Akhtar, dan Rohit Suresh Saraf, film The Sky is Pink menceritakan tentang gadis remaja bernama Aisha Chaudhary yang menderita penyakit langka SCID atau Defisiensi Imun Gabungan Berat.

Karena penyakit genetik itu, Aisha sejak kecil kekurangan sistem kekebalan. Berbekal uang yang tak seberapa, Niren dan Aditi Chaudhary membawa anaknya ke London untuk berobat. Dibutuhkan uang yang tak sedikit untuk melakukan transplantasi sumsum tulang dan sel punca serta biaya pengobatan selama di London. Niren dan Aditi melakukan segala cara, termasuk datang ke radio komunitas India di London dan menggalang dana di sana. Untunglah banyak imigran termasuk dari Pakistan, India, Bangladesh, Nepal, Afghanistan termasuk orang Inggris sendiri yang turut menyumbang.

Sementara Aditi menunggui Aisha dirawat di London, Niren kembali ke India untuk bekerja dan mengurus anak pertamanya, Ishaan. Tak lama, Niren dan Ishaan menyusul Aditi dan Aisha untuk tinggal di London. Keduanya hidup bersama dan berbagi tugas: pagi hari waktunya Niren bekerja sementara Aditi menjaga anak-anak. Malam hari waktunya Aditi bekerja sedangkan Niren standby di rumah. Hidup juga tak mudah bagi Ishaan, karena di sekolah ia kerap di-bully dan disebut ‘Paki’ oleh kawan-kawannya.

Transplantasi Aisha berhasil, ia tumbuh dengan baik-baik saja setelah menjalani kemoterapi dan rajin control enam bulan sekali. Hingga suatu hari, mereka memutuskan kembali ke India karena Niren naik jabatan dan ditempatkan di sana. Sampai di India, bom turun di kepala Niren dan Aditi: efek samping kemoterapi Aisha mulai muncul. Ia terserang fibrosis paru-paru.

Jika sebelumnya Aisha selamat dari SCID, akankah kini ia kembali selamat dari situasi serius bernama fibrosis paru-paru itu?

Lika-liku Pernikahan

Kita benar-benar diajak berkenalan dengan Aisha sejak sebelum ia lahir. Anak pertama Niren dan Aditi, Tanya, meninggal dunia karena penyakit yang sama dengan Aisha. Anak keduanya, Ishaan, tumbuh sehat. Ketika tiba-tiba ia mengetahui dirinya hamil anak ketiga, Aditi panik bukan main. Ia kebingungan. Sebagai Kristen, ia yakin agamanya melarang aborsi. Sebagai Hindu, Niren tak keberatan jika istrinya aborsi. Namun ia mengembalikan hal itu kepada Aditi, dan kita tahu Aditi memilih menjaganya.

Dalam proses kelahiran hingga upaya menyelamatkan Aisha, Niren dan Aditi terlibat bermacam konflik. Salah satunya, ketika mereka berjarak jauh London-India, Aditi curiga bahwa Niren berselingkuh. Aditi juga kerap terbersit omongan untuk menyuruh Niren bercerai darinya.

Pertengkaran-pertengkaran kecil sampai besar itu mewarnai perjuangan mereka membesarkan anak-anaknya, terutama Aisha. Keduanya jelas saling cinta, namun Aditi punya karakter yang blak-blakan dan berani, sehingga ia cenderung mudah mengonfrontasi suaminya.

Di sisi lain, The Sky is Pink juga mengutip isu jender dan konstruksi normal sosialyang ada di lingkungan kita. Semisal, ketika tahu istrinya hamil Aisha, Niren mempertanyakan kenapa Aditi tidak minum pil KB saja. Aditi sontak menyambar, “Jadi kau mau aku minum pil KB setiap hari, meskipun itu membuatku pusing? Enak sekali.”

Namun Niren tahu, perkara memiliki anak adalah perkara perempuan. Maka ketika dilihatnya Aditi ragu untuk meneruskan kehamilannya karena takut anaknya akan lahir dan menderita seperti Tanya, Aditi pun berkata, “Itu tubuhmu, jadi ini keputusanmu,” dan memberi ruang bagi istrinya untuk memilih.

Intinya sih, film ini memuat kisah sepasang suami istri dalam mengelola pernikahan mereka dan berjuang menghadapi penyakit anaknya. Scoring film The Sky is Pink turut mendukung filmnya sebagai film keluarga yang mengesankan, bikin terharu, sekaligus lucu. Belum lagi sinematografi yang memanjakan mata. Cocok ditonton bersama keluarga di libur akhir tahun ini!