Respon Cuitan Susi Pudjiastuti, Stafsus Menkeu Jelaskan Rincian ULN Indonesia
Berita Baru, Jakarta – Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Kebijakan Strategis Yustinus Prastowo menjelaskan bahwa total utang pemerintah sebesar Rp2.907 triliun per kuartal IV 2020.
Hal tersebut disampaikan Prastowo saat merespons cuitan eks Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti soal utang luar negeri (ULN) yang meretweet sebuah berita Kompas.com yang berjudul “Utang Luar Negeri RI Kini Rp 5.803 Triliun, Jokowi Langgar Janji?” dengan foto utama Presiden Joko Widodo.
Yustinus menjelaskan total ULN Indonesia per kuartal IV 2020 mencapai Rp5.803 triliun. Menurutnya, angka itu merupakan gabungan dari utang pemerintah dan swasta, termasuk BUMN.
“Bu @susipudjiastuti, izin meluruskan untuk pemahaman publik saja. Total ULN Rp5.803 triliun ini utang pemerintah dan swasta. ULN pemerintah sendiri Rp2.907 triliun. Kenapa oleh @kompascom semua di framing ke Jokowi? Ini yang saya maksud perlu dicermati kalau retweet tanpa cerita,” tulis Yustinus dalam akun Twitternya @prastow, dikutip Rabu (17/2).
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) mencatat total ULN Indonesia mencapai US4417,5 miliar pada kuartal IV 2020. Jumlah utang meningkat 3,5 persen secara tahunan dari US$404,3 miliar pada kuartal IV 2019.
Direktur Eksekutif sekaligus Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan peningkatan utang berasal dari utang pemerintah dan bank sentral yang mencapai US$209,2 miliar dan utang swasta termasuk BUMN US$208,3 miliar.
Erwin mengatakan utang pemerintah mencapai US$206,4 miliar atau tumbuh 3,3 persen dari kuartal IV 2020. Peningkatan utang terjadi karena penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) di pasar keuangan.
Hal ini juga dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sementara, utang swasta tumbuh 3,8 persen secara tahunan.