Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Rekrutmen Ribuan CPNS dan PPPK Sumenep Buka Akhir Mei

Rekrutmen Ribuan CPNS dan PPPK Sumenep Buka Akhir Mei



Berita Baru, Jakarta – Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Sumenep, Abdul Majid mengatakan bahwa pada akhir Mei 2021, pemerintah akan mulai membuka pendaftaran untuk seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

“Sesuai jadwal yang kami terima dari pusat, pendaftaran untuk rekrutmen CPNS dan PPPK dimulai pada 31 Mei hingga 21 Juni 2021,” kata BKPSDM Sumenep, Abdul Majid, dikutip dari beritajatim.co, Rabu (19/05).

Menurut Majid, untuk tahun 2021 Kabupaten Sumenep mendapatkan formasi sebanyak 2.183, dengan rincian 62 formasi untuk CPNS dan 2.121 untuk PPPK. “Untuk detail masing-masing formasi akan diumumkan pada 30 Mei 2021,” tuturnya.

Lebih lanjut Majid menjelaskan bahwa tahun ini rekrutmen PPPK lebih banyak diprioritaskan untuk guru dan tenaga kesehatan (perawat). Adapun rekrutmen CPNS lebih diutamakan pada dokter.

“Penentuan formasi itu sesuai dengan ploting dari Pemerintah Pusat. Paling banyak memang formasi untuk guru,” ujar Majid.

Semntara untuk ekanisme pendaftaran, lanjutnya, tidak jauh berbeda dengan pola rekrutmen sebelumnya. Yaitu menggunakan sistem Computer Asissted Test (CAT).

Karena itu, ungkap Majid, saat ini BKPSDM terus melakukan persiapan, mulai dari penentuan tempat tes dan sarana yang lain.

“Untuk pelaksanaan tes tidak akan dilakukan di gedung Sarana Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan, Kecamatan Batuan, karena gedung itu digunakan sebagai rumah isolasi darurat Covid-19,” katanya.

Majid juga menyampaikan, untuk sementara pelaksanaan tes direncanakan digelar di Uniba. Hingga saat ini pihaknya masih berkoordinasi dengan Uniba, terkait kemungkinan pelaksanaan tes seleksi CPNS dan PPPK di perguruan tinggi tersebut.

“Kalau dilihat dari sarana prasarananya, jaringan internet dan komputer di Uniba sudah memadai. Mangkanya kita menjajagi kemungkinan tes dilakukan disana. Kalau ditempat lain kita masih harus menyediakan peralatan komputer berikut jaringan internet rasanya sulit, karena memakan biaya cukup besar,” tukas Majid. (mkr)