Rekor Tertinggi Sepanjang Masa, Perburuan Badak di Namibia Melonjak 93 Persen
Berita Baru, Windhoek – Perburuan badak melonjak 93 persen di Namibia, menjadi rekor tertinggi sepanjang masa, menurut data resmi pemerintah.
Jumlah badak terancam punah yang diburu di Namibia di tahun 2022 mencapai 87 badak. Di tahun 2021, 45 ekor badak dibunuh.
Populasi badak Afrika telah dihancurkan selama beberapa dekade untuk memenuhi permintaan cula badak.
Cula badak menjadi barang berharga di Asia Timur sebagai obat dan perhiasan.
Pada hari Senin (30/1), juru bicara Kementerian Lingkungan Hidup, Kehutanan dan Pariwisata Romeo Muyunda mengatakan pemburu membunuh 61 badak hitam dan 26 badak putih terutama di taman terbesar Namibia, Etosha, tempat 46 badak ditemukan mati.
“Kami mencatat dengan keprihatinan serius bahwa taman andalan kami, Taman Nasional Etosha, adalah hotspot perburuan liar,” kata Muyunda, dikutip dari Reuters.
Muyunda menambahkan bahwa kementerian dan pejabat penegak hukum telah meningkatkan upaya melawan kejahatan satwa liar di taman tersebut untuk mengekang perburuan liar.
Negara Afrika Selatan adalah rumah bagi satu-satunya badak hitam bebas berkeliaran yang tersisa di dunia dan juga menyumbang sepertiga dari badak hitam yang tersisa di dunia.
Perburuan badak telah menjangkiti Afrika Selatan selama beberapa dekade, terutama di negara tetangga Afrika Selatan dan Botswana, yang mengarah ke program anti perburuan, termasuk pengawasan ketat dan pemotongan cula, atau pencabutan cula dari badak sebagai cara untuk mencegah perburuan liar.
Namibia juga merupakan rumah bagi populasi badak putih terbesar kedua di dunia setelah Afrika Selatan.
Save the Rhino Trust memperkirakan ada sekitar 200 badak hitam bebas berkeliaran di Namibia, terutama di timur laut.
Sementara itu, perburuan gajah di Namibia telah menurun selama bertahun-tahun, dari 101 gajah pada tahun 2015 menjadi yang terendah dari empat ekor gajah yang diburu tahun lalu.