Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Pasien COVID-19 isolasi mandiri
Pasien COVID-19 isolasi mandiri. (Foto: Agung Pambudhy)

Rekomendasi Paket Obat Bagi Pasien COVID-19 Isolasi Mandiri



Berita Baru, Jakarta – Pakar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) belakangan ini menyebutkan lima jenis obat yang tidak ampuh dan tak lagi digunakan untuk perawatan COVID-19.

Kelima obat dan terapi tersebut diantaranya; ivermectin, klorokuin, oseltamivir, dan plasma konvalesen serta azithromycin.

Hal itu kemudian dipertegas Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi.

Ia menyebut kelima obat tersebut tidak menjadi bagian dari tatalaksana pengobatan bagi pasien COVID-19.

“Ini tidak direkomendasikan oleh 5 organisasi profesi lagi ya,” kata Nadia, dikutip dari detikcom, Minggu (6/2).

Nadia pun menyampaikan, apabila merujuk pada pedoman tatalaksana COVID-19 terbaru, obat yang dipakai pasien bergejala adalah favipiravir atau molnupiravir.

“Merujuk ke buku tatalaksana 5 organisasi profesi ya. (Pakainya) favipiravir atau molnupiravir/paxlovid plus vitamin,” tuturnya.

Berikut rekomendasi paket obat bagi pasien COVID-19 isoman berdasarkan pedoman tata laksana COVID-19 edisi 4:

Tanpa Gejala

Vitamin C, dengan pilihan

  • Tablet Vitamin C non acidic 500 mg/6-8 jam oral (untuk 14 hari).
  • Tablet isap vitamin C 500 mg/12 jam oral (selama 30 hari).
  • Multivitamin yang mengandung vitamin C 1-2 tablet /24 jam (selama 30 hari).

Vitamin D

  • Dosis 1000 – 5000 IU/hari (tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, tablet effervescent, tablet kunyah, tablet hisap, kapsul lunak, serbuk, sirup) selama 14 hari.
  • Obat-obatan suportif baik tradisional (Fitofarmaka) maupun Obat Modern Asli Indonesia (OMAI) yang teregistrasi di BPOM dapat dipertimbangkan untuk diberikan.
  • Obat-obatan dengan sifat antioksidan dapat diberikan.
  • Bila terdapat penyakit penyerta/komorbid, dianjurkan untuk tetap melanjutkan pengobatan yang rutin dikonsumsi.

Gejala Ringan

Vitamin C, dengan pilihan

  • Tablet Vitamin C non acidic 500 mg/6-8 jam oral (untuk 14 hari).
  • Tablet isap vitamin C 500 mg/12 jam oral (selama 30 hari).
  • Multivitamin yang mengandung vitamin C 1-2 tablet /24 jam (selama 30 hari).

Vitamin D

  • Dosis 1000 – 5000 IU/hari (tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, tablet effervescent, tablet kunyah, tablet hisap, kapsul lunak, serbuk, sirup) selama 14 hari.

Antivirus

  • Favipiravir (sediaan 200 mg) loading dose 1600 mg/12 jam/oral hari ke-1 dan selanjutnya 2 x 600 mg (hari ke 2-5), ATAU,
  • Molnupiravir (sediaan 200 mg, oral), 800 mg per 12 jam, selama 5 hari, ATAU,
  • Nirmatrelvir/Ritonavir (sediaan 150 mg/100 mg dalam bentuk kombinasi), Nirmatrelvir 2 tablet per 12 jam, Ritonavir 1 tablet per 12 jam, diberikan selama 5 hari.
  • Pengobatan simptomatis seperti parasetamol bila demam.
  • Obat-obatan suportif baik tradisional (Fitofarmaka) maupun Obat Modern Asli Indonesia (OMAI) yang teregistrasi di BPOM dapat dipertimbangkan untuk diberikan.