Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Ratusan Warga Irak Gelar Protes Menuntut Devaluasi Dinar

Ratusan Warga Irak Gelar Protes Menuntut Devaluasi Dinar



Berita Baru, Internasional – Pada Rabu (25/1) ratusan warga Irak berunjuk di dekat Bank Sentral Irak (CBI), di pusat kota Baghdad, untuk memprotes devaluasi dinar Irak baru-baru ini dan menuntut pemerintah mengambil tindakan untuk menstabilkan mata uang.

Para demonstran berkumpul di luar kompleks CBI di Jalan al-Rasheed di tengah pengamanan yang ketat oleh polisi anti huru hara yang menutup daerah itu, kata sumber Kementerian Dalam Negeri tanpa menyebut nama.

Seperti dilansir dari Xinhua News, para pengunjuk rasa membawa bendera dan spanduk, beberapa di antaranya berbunyi, “Cukup dengan janji. Mendevaluasi dolar,” dan yang lain berbunyi, “Harga tinggi membunuh kita.”

Awal pekan ini, Perdana Menteri Mohammed Shia’ al-Sudani mengatakan bahwa: “Pemerintah terus mendukung Bank Sentral Irak untuk mengembalikan nilai tukar dolar ke tingkat resmi. Kami telah mengambil beberapa keputusan kuat untuk mendukung dan menstabilkan dinar Irak. Dan kami memperingatkan mereka yang mencoba mengeksploitasi krisis.”

“Dolar tidak naik sebagai akibat dari keputusan pemerintah, tetapi karena kehadiran mereka yang mengambil keuntungan dari kondisi sementara dan gejolak di pasar,” kata al-Sudani dalam pidatonya saat upacara peringatan mendiang Syiah. ulama Mohammad Baqir al-Hakim yang dibunuh pada Agustus 2003.

Pada hari Senin, al-Sudani menerima pengunduran diri gubernur Bank Sentral negara itu, Mustafa Ghalib Mukheef, menyusul devaluasi dinar Irak baru-baru ini. Mukheef yang menjabat sejak 2020 digantikan oleh Muhsen al-Allaq sebagai penjabat gubernur.

Baru-baru ini, nilai satu dolar AS naik menjadi lebih dari 1.600 dinar Irak di pasar lokal, sedangkan nilai resminya di CBI adalah 1.450 dinar Irak. Inflasi dolar menyebabkan kenaikan harga komoditas, termasuk bahan makanan.