Ratusan Rakyat Mesir Tuntut Presiden Fattah al-Sisi Tanggalkan Jabatan

Berita Baru, Internasional – Gas air mata ditembakkan untuk membubarkan ratusan demonstran yang memenuhi lapangan Tahrir di Kairo. Aksi protes pertama itu ditujukan kepada presiden Fattah al-Sisi, setelah berkuasa sejak tahun 2014.

Dilansir dari BBC, Sabtu (21/9), aksi protes itu disebut-sebut sebagai ledakan amarah rakyat atas tuduhan korupsi terhadap pemerintah Presiden Sisi.

Seorang pengusaha dan aktor Mesir, Mohamed Ali, telah memposting serangkaian video online yang menuduh pemimpin negara itu menghabiskan jutaan uang untuk tempat tinggal mewah dan hotel. Sementara jutaan orang Mesir hidup dalam kemiskinan yang juga telah menempuh kebijakan penghematan ekonomi dalam beberapa tahun terakhir.

Namun, presiden Sisi menolak tuduhan itu dan mengatakannya sebagai “kebohongan dan fitnah”.

Aksi protes rastusan demonstran yang akan menggulingkan kekuasaan Sisi menduduki daftar trending Twitter Mesir pada Jumat malam.

Ratusan pengunjuk rasa anti-rezim itu berkumpul di sekitar Lapangan Tahrir dan kota terbesar kedua di Mesir, Alexandria, serta di Suez dan kota Mahalla el-Kubra yang berada di utara Kairo. Aksi ini juga sempat mendapat upaya pembubaran dari aparat setempat.

Pada tahun 2013, presiden Sisi memimpin penggulingan militer terhadap presiden Mesir pertama yang terpilih secara demokratis, Mohammed Morsi. Kemudian rakyat Mesir memilih untuk menyetujui perubahan konstitusi pada bulan April yang dapat memperpanjang masa jabatan Sisi sampai 2030, dengan jumlah suara 44%.

Dia memenangkan 97% suara dalam pemilihan presiden 2018, ketika dia tidak menghadapi oposisi yang serius.

Sumber : BBC