Ratusan CEO Peringatkan Boris Johnson jika Perjanjian Dagang dengan UE Gagal
Berita Baru, Internasional – Pada hari Rabu (1/7), sekitar 110 pemimpin bisnis telah memperingatkan Perdana Menteri Boris Johnson tentang konsekuensi mengerikan jika ia gagal menandatangani perjanjian perdagangan dengan Uni Eropa sebelum periode transisi Brexit berakhir.
Peringatan itu ditulis oleh para kepala eksekutif, CEO, dan direktur dari sejumlah perusahaan kecil hingga menengah, termasuk Argus Media Group dan Ebookers.
Dilansir dari Bloomberg, surat itu menyatakan bahwa kini Inggris dan UE telah berada pada titik yang gawat, di mana Inggris ‘tidak dapat kembali karenanya perlu menyetujui kesepakatan perdagangan UE’.
Batas waktu bagi Johnson untuk mencari perpanjangan periode transisi adalah 30 Juni.
Para penandatangan mengutip analisis pemerintah Inggris yang menunjukkan bahwa meninggalkan blok UE tanpa kesepakatan perdagangan dapat mengakibatkan PDB Inggris akan menyusut sekitar 8% selama 15 tahun ke depan.
Asosiasi Bisnis Bahan Kimia dan Asosiasi Teknologi Pabrikan yang juga menandatangani surat tersebut, menunjukkan bahwa meningkatnya ketegangan perdagangan antara negara-negara seperti AS dan China dapat membuat kesepakatan perdagangan menjadi lebih sulit.
Perusahaan-perusahaan tersebut merasa bahwa perekonomian mereka sedang dipertaruhkan semenjak munculnya guncangan ekonomi yang luar biasa dari pandemi COVID-19.
“Karena itu kami meminta Anda untuk memastikan transparansi penuh atas substansi negosiasi dan kesepakatan ini, untuk memungkinkan penilaian yang tepat dari konsekuensi ekonomi potensial dan melalui itu meyakinkan kami bahwa kerugian ekonomi pada bisnis kami dapat diminimalkan,” tulis surat dari para CEO kepada Boris Johnson.