Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

LBM Eijkman
Anggota Komisi VII Fraksi PKB, Ratna Juwita Sari., (Foto: Te Es/Beritabaru.co).

Ratna Juwita Dukung Penguatan LBM Eijkman



Berita Baru, Jakarta — Pandemi Coronavirus Disease atau Covid-19 di Indonesia memang cukup memberikan dampak yang besar, terutama pada kesehatan masyarakat dan ekonomi negara.

Semakin hari, di tengah kebijakan new normal yang diambil pemerintah, kasus pasien positif juga terus bertambah di beberapa provinsi setiap harinya.

Seiring dengan itu, Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman Institute memberikan berita baik mengenai perkembangan penelitian vaksin Covid-19 yang tengah digarapnya. Mereka telah melalui bagian sulit, yakni melakukan amplifikasi gen dari virus tersebut sehingga penelitian yang dilakukannya tinggal melewati beberapa tahap lagi.

Merespon hal tersebut, Ratna Juwita Sari, anggota DPR RI Komivisi VII Fraksi PKB, meminta kepada seluruh anggota fraksinya untuk memberikan dukungan dalam memperkuat posisi LBM Eijkman, terutama dari sisi kebijakan maupun anggaran, agar vaksin Merah Putih Covid-19 segera selesai.

“Saya minta dukungan seluruh Fraksi di Komisi VII, untuk memperkuat posisi LBM Eijkman baik dari sisi kebijakan maupun anggaran agar LBM Eijkman yang saat ini bertugas untuk menemukan vaksin Merah Putih Covid- 19 bisa semakin cepat dalam menjalankan penemuannya,” terang Ratna Juwita kepada Beritabaru.co.

Untuk saat ini, LBM Eijkman hanya diberikan alokasi anggaran Rp5 M oleh pemerintah. Anggaran tersebut tidak sebanding, mengingat apa yang dilakukan oleh para peneliti itu sangat terbatas, terutama waktu yang diberikan.

“Padahal para peneliti kita sudah berupaya keras untuk menjalankan tugasnya dengan baik, juga berebut reagen import dengan sesama peneliti di seluruh dunia,” imbuhnya.

Dikatakan oleh Kepala LBM Eijkman Institute Amin Soebandrio bahwa pengembangan vaksin saat ini sudah punya kemajuan. Di mana, fondasi dari vaksin itu adalah bagian tersulitnya itu melakukan amplifikasi dari gen.

Dalam rapat dengan Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta itu, Amin menjelaskan pihaknya cuma punya waktu hingga Maret 2021. Setelah itu hasilnya harus diberikan kepada Biofarma agar dilanjutkan ke proses uji klinis.