Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Menkeu Sri Mulyani
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Kamis (27/1) kemarin. (Foto: Instagram @smindrawati)

Rapat dengan DPR, Menkeu Paparkan Ancaman Perang Dunia 3



Berita Baru, Jakarta – Kondisi geopolitik Rusia dan Ukraina yang memanas belakangan dikhawatirkan memicu perang dunia 3 karena menyeret Amerika Serikat (AS) dan Eropa.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memberikan perhatian khusus terhadap kondisi tersebut karena efeknya bisa ke Indonesia.

“Yang harus kita waspadai baru ini adalah geopolitik karena yang terjadi seperti Rusia dengan Eropa NATO dan Amerika Serikat (AS) di Ukraina,” kata Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Kamis (27/1) kemarin.

Menkeu memaparkan, persoalan Rusia dan Ukraina sangat kompleks. Bukan hanya melibatkan klaim wilayah dalam hal ini Krimea yang dicaplok Rusia tahun 2014, tetapi juga hegemoni Rusia dan Barat.

Sejak revolusi terjadi di tahun yang sama, yang menyingkirkan pemimpin pro-Rusia di negara itu, Ukraina semakin dekat dengan Barat. Bahkan Ukraina berniat menjadi bagian NATO.

Sri Mulyani melihat ketegangan negara tersebut memicu ketidakstabilan di pasar global. Indeks saham utama Rusia jatuh dan bank sentral menghentikan pembelian mata uang asing setelah Rubel merosot.

Jika kondisi ini terus terjadi, lanjutnya, maka bisa mempengaruhi harga komoditas khususnya energi. Indonesia sebagai pengimpor bahan bakar minyak (BBM) akan terkena imbas cukup berat dari sisi APBN.

“Itu mempengaruhi dampaknya langsung ke komoditas energi, gas maupun minyak,” ujar Menkeu.

Sri Mulyani juga memperhatikan kondisi geopolitik lain, yaitu antara China dan AS. Baru saja pemerintah Amerika Serikat (AS) berencana untuk mengizinkan diplomatnya yang berada di China untuk meninggalkan negara itu.

“Ini semuanya yang akan kita kelola di 2022. Dampaknya memang menimbulkan komplikasi di dalam lingkungan kebijakan kita,” tegas Sri Mulyani.