Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Putin

Putin Tampik Tuduhan Serangan Aramco Dilakukan oleh Iran



Berita Baru, Internasional – Akibat serangan yang terjadi pada 14 September di fasilitas minyak Saudi Aramco, AS dan Arab Saudi serta beberapa negara Eropa menuduh Iran berada di balik serangan itu.

Dilansir dari Sputnik News, Rabu (2/10), Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengatakan–setelah pembicaraan dengan timpalannya dari Iran Hassan Rouhani–bahwa tidak ada bukti untuk menyalahkan Iran atas serangan tersebut.

“Kami mengutuk tuduhan ini, tetapi kami menentang pengalihan kesalahan terhadap Iran, karena tidak ada bukti untuk itu,” kata Putin ketika ditanya bagaimana ia memandang serangan terhadap fasilitas minyak Saudi.

Berbicara lebih jauh, presiden Rusia mengatakan bahwa karena sanksi AS, Iran tidak dapat mewujudkan peluangnya, ia juga menyebut bahwa sanksi itu berbahaya bagi ekonomi global dan industri energi.

“Iran memiliki potensi yang sangat besar, adalah pemain yang sangat besar di pasar energi global, tetapi, sayangnya, karena kebijakan sanksi pemerintah AS, Iran tidak dapat sepenuhnya menyadari peluangnya dan, menurut saya, sangat berbahaya bagi ekonomi dunia pada umumnya, untuk industri energi global, karena tidak memberikan peluang untuk memastikan operasi sektor yang stabil, “kata Putin.

Pada saat yang sama, Putin mencatat bahwa Iran memiliki keinginan untuk menormalkan hubungan dengan Washington, meskipun Teheran percaya bahwa Iran tidak memiliki kondisi yang sama untuk dialog dengan Amerika Serikat.

“Iran percaya bahwa ia tidak memiliki kondisi yang sama untuk dialog, karena ini di bawah tekanan sanksi. Tetapi bagi saya tampaknya Iran memiliki keinginan untuk menormalkan situasi, termasuk menormalkan hubungan dengan Amerika Serikat,” kata Putin, menjelaskan mengapa AS dan Iran Para pemimpin tidak bertemu Majelis Umum PBB baru-baru ini di New York.

Ketika ditanya apakah Rouhani siap untuk bertemu dengan Trump, Putin mengatakan untuk lebih baiknya bertanya kepada mereka.

“Posisi kami adalah bahwa dialog selalu lebih baik daripada konfrontasi apa pun,” tambahnya.

Presiden juga mengutip pertemuan Trump dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un sebagai contoh keputusan yang kuat dan sangat seimbang, pragmatis yang sepenuhnya bertujuan untuk menormalkan hubungan yang tegang antara kedua negara.

Pada 14 September, Saudi Aramco harus menutup dua fasilitasnya setelah menerima hantaman drone dan kemudian terbakar. Insiden itu menyebabkan pengurangan produksi minyak sebesar 5,7 juta barel per hari atau sekitar setengah dari produksi minyak harian Arab Saudi.

Setelah serangan itu, sejumlah negara, termasuk Arab Saudi sendiri, AS, Inggris dan Jerman menyalahkan serangan terhadap Iran.

Sumber : Sputnik News