Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri konvensi Persatuan Industrialis dan Pengusaha Rusia (RSPP) di Moskow, Rusia 17 Desember 2021. Foto: Reuters.
Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri konvensi Persatuan Industrialis dan Pengusaha Rusia (RSPP) di Moskow, Rusia 17 Desember 2021. Foto: Reuters.

Putin Salahkan Barat Atas Meningkatnya Ketegangan di Eropa Sejak Berakhirnya Perang Dingin



Berita Baru, Moskow – Presiden Rusia Vladimir Putin salahkan Barat atas meningkatnya ketegangan di Eropa sejak berakhirnya Perang Dingin.

Hal itu disampaikan Putin saat menemui para pejabat militer senior Rusia pada Selasa (21/12), mengatakan bahwa Rusia akan menanggapi “secara memadai” setiap agresi Barat dan akan mengembangkan pasukan militer Rusia dengan lebih jauh.

“Mengapa mereka memperluas NATO dan meninggalkan perjanjian pertahanan rudal? Mereka yang harus disalahkan atas apa yang terjadi sekarang, atas ketegangan yang meningkat di Eropa,” kata Putin, dilansir dari Reuters.

Putin juga mengatakan pasca Perang dingin, Amerika Serikat (AS) menilai dirinya adalah negara ‘pemenang’ dan AS diselimuti oleh euforia hingga mengarah pada pilihan kebijakan yang buruk.

Komentar Putin tersebut muncul di tengah konflik yang memanas di Ukraina, dimana puluhan ribu pasukan Rusia telah bersiap di perbatasan Ukraina dan menuntut agar NATO menolak untuk menerima bekas Republik Soviet itu sebagai anggota NATO dan menjamin bahwa tidak ada senjata atau pasukan yang akan dikerahkan di sana.

Di samping itu, Putin juga tetap mengharapkan pembicaraan yang “konstruktif” dengan Amerika Serikat dan Uni Eropa tentang tuntutan Rusia untuk jaminan keamanan karena ada tanda-tanda Barat siap untuk menangani masalah ini.

“Konflik bersenjata dan pertumpahan darah sama sekali bukan sesuatu yang akan kami pilih, kami tidak menginginkan skenario seperti itu,” tegas Putin.

Dia juga menegaskan bahwa penawaran Rusia bukanlah ultimatum, tetapi merupakan sikap pantang mundur atas Ukraina.

Pada gilirannya, berbicara pada pertemuan yang sama, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan Amerika Serikat telah mengerahkan sekitar 8.000 tentara di dekat perbatasan Rusia dan, bersama sekutu NATO, sering melakukan penerbangan dengan pesawat pembom strategis yang dekat dengan Rusia.

Upaya NATO untuk melibatkan tentara Ukraina dalam kegiatan aliansi menghadirkan ancaman keamanan, kata Shoigu.

Di samping itu, seorang diplomat senior Rusia juga mengatakan kontak telah dimulai antara Rusia dan AS mengenai masalah jaminan keamanan yang dicari Rusia, dan ada kemungkinan bahwa kedua pihak akan mencapai kesepahaman.