Puncak Konflik Sejak 1962, India Melarang 118 Lebih Aplikasi China
Berita Baru, Internasional – Akibat konflik perbatasan yang semakin sengit, India kini melarang 118 lebih aplikasi China sebagai reaksinya tehadap terhadap Beijing. Seperti dilansir dari The Guarian, Kamis (3/9) kementerian teknologi India menuduh aplikasi tersebut telah mencuri data pengguna dan memindahkannya ke luar negeri.
“Penambangan dan pembuatan profil oleh elemen-elemen yang memusuhi keamanan dan pertahanan nasional India, yang pada akhirnya mengganggu kedaulatan dan integritas India, adalah masalah yang sangat dalam dan segera menjadi perhatian yang membutuhkan tindakan darurat”, katanya.
Pada hari Rabu (2/9), Pemerintah menuding aplikasi China – termasuk video game populer PUBG dan layanan lain yang disediakan oleh raksasa internet China Tencent – mempromosikan konten yang merugikan kedaulatan dan integritas India, pertahanan India, keamanan negara dan ketertiban umum.
Sementara itu, jutaan pengguna muda di india mengakes aplikasi seluler PUBG. Pihak perusahaan mengaku telah mengetahui keputusan yang diambil Pemerintah India, namun pihaknya tidak memberikan komentar.
PUBG dikembangkan oleh perusahaan Korea Selatan, tetapi versi seluler yang telah diluncurkan di seluruh dunia dikembangkan oleh Tencent.
Aplikasi lain yang ditargetkan oleh India termasuk game, layanan pembayaran online, situs kencan, dan bahkan perangkat lunak untuk mengedit selfie.
India dan China, yang sedang diguncang perang sengketa di perbatasan sejak tahun 1962, telah terlibat dalam serangkaian bentrokan mematikan di perbatasan Himalaya dalam beberapa pekan terakhir. Setelah terjadi bentrokan di Himalaya dengan China, India bermaksud mengamankan wilayah perbatasan.
Pada Juni 2020, 20 tentara India tewas dalam pertempuran jarak dekat di wilayah Ladakh. Seorang anggota pasukan khusus India tewas dalam salah satu insiden.
Tidak hanya India, China juga mencatat korban dalam pertempuran di ketinggian lebih dari 4.200 meter (13.800 kaki) tetapi belum memberikan angka.
Sejak tensi perselisihan dua negara meningkat, India semakin sering menggunakan senjata ekonomi untuk melawan China. Selain melarang aplikasi, India telah membekukan kontrak perusahaan China, termasuk infrastruktur ponsel 5G dan memblokir barang-barang China di pelabuhan dan pos bea cukai.
Ketegangan di perbatasan saat ini berada pada tingkat tertinggi sejak perang 1962. Kedua belah pihak telah mengirim puluhan ribu tentara ke wilayah perbatasan. Menurut sumber di Ladakh, sejak akhir pekan kemarin India mengirim lebih banyak pasukan.