Puluhan Petani Ditangkap, 43 Organisasi se-Indonesia Bereaksi
Beritabaru.co, Jakarta – Bermula dari video dan pemberitaan yang beredar luas, 49 orang anggota Serikat Mandiri Batanghari ditangkap oleh polisi, pada Kamis (18/7).
Versi polisi, sebagaimana diberitakan berbagai media kejadiannya dipicu peristiwa penyerangan Polisi dan TNI oleh Serikat Mandiri Batanghari (SMB) ketika Polisi dan TNI mendampingi KLHK melakukan patroli kebakaran hutan dan lahan.
Dalam pernyataan itu pula dapat ditangkap bahwa peristiwa ini berakar dari konflik lahan. Pihak Kepolisian mengatakan Serikat Mandiri Batanghari menguasai lahan-lahan dan terutama Muslim sebagai ketua serikat menyewakan lahan konsesi Hutan Tanaman Industri milik PT Wira Karya Sakti (WKS).
Namun demikian kejadian sesungguhnya di lapangan perlu dilakukan pendalaman.
Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) bersama 43 organisasi masyarakat sipil dan 19 orang tokoh dari seluruh Indonesia, menyampaikan tanggapan dengan serius.
Kelompok yang menamakan diri sebagai Solidaritas Masyakat Sipil untuk Petani (SMSP) tersebut mengecam keterlibatan Tentara Nasional Indonesia (TNI), meminta Polisi melakukan pemeriksaan sesuai prosedur, dan mengharapkan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (KOMNAS HAM) turun tangan.
Menurut mereka, berdasarkan sebuah video, terekam puluhan orang yang ditangkap tampak telungkup dengan tangan diborgol. Beberapa orang diantaranya dalam keadaan hampir telanjang (hanya memakai celana dalam).
Terekam pula anggota TNI berseragam yang beberapa kali menendang kaki orang yang ditangkap.
“Polisi tidak boleh bertindak sewenang-wenang apalagi menggunakan kekerasan dan perlakuan kejam tidak manusiawi”. Tulis mereka dalam rilis pada laman YLBHI.
Proses-proses penangkapan dan pemeriksaan, lanjut mereka, harus dijalankan sesuai dengan prosedur dan menghormati hak asasi manusia.
Adapun organisasi-organisasi yang tergabung dalam kelompok solidaritas tersebut adalah sebagai berikut:
- Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI)
- Pusat Studi Anti-Korupsi dan Demokrasi (PUSAD) Universitas Muhamadiyah Surabaya
- Serikat Pengajar HAM (SEPAHAM) Indonesia
- Pusat Studi HAM dan Migrasi (CHRM) Universitas Jember
- Pusat Pengembangan HAM dan Demokrasi (PPHD) FH-Universitas Brawijaya Malang
- Pusat Studi Hukum HAM/HRLS FH Universitas Airlangga, Surabaya
- Pusat Kajian Kebijakan Publik dan Hak Asasi Manusia PKPP (HAM) Universitas Lampung
- Pusat Kajian Taman Metajuridika, FH Universitas Mataram
- Pusat Studi HAM, universitas Negeri Medan
- Pusat Riset HAM Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
- Walhi Jatim
- KontraS
- SAI
- Forbanyuwangi
- ForkoMM Banyuwangi
- Komunitas Pojok
- Solidaritas Kita
- Walhi Jakarta
- I Solidarity
- Bintang Gana
- Manikaya Kauci
- Dermayu Ora Meneng (DOM)
- Perpustakaan Jalanan Denpasar (PJD)
- LBH Disabilitas
- Asosiasi Pekerja Sejahtera Malang (APSM)
- PPLP Kulon Progo
- GERAK Bandung
- Omah Laras
- Selawase (Selamatkan Waduk Sepat)
- Front Nahdiyin untuk Kedaulatan Sumber Daya Alam (FNKSDA) Korda Jawa Timur
- Prodem Bali
- ForBALI
- Frontier-Bali
- Aliansi Perpustakaan Jalanan
- Solidaritas Perjuangan
- Umah Pumpun Dumai Riau
- Akar Rumput
- GEEKSSMILE
- JATAM
- KIARA
- KRuHA
- Walhi Bali
- Jaringan Pemerhati Lingkungan (JPL) Cilacap
Individu:
- Dian Noeswantari, Pusham Ubaya Surabaya.
- Julio Harianja, Mahasiswa Unnes Semarang
- Heru Susetyo, FHUI Depok
- Umar Sholahudin (FISIP UWK Surabaya)
- Rian Adhivira Prabowo, Semarang
- Aloysia Vira Herawati, Pusham Ubaya, Surabaya
- Oki Hajiansah Wahab, UMK, Lampung
- Majda L Muhtaj, Pusham Unimed
- Dewi Kandiati, Universitas Negeri Semarang
- Awaludin Marwan, Peneliti Tordillas, Jakarta
- Dizar Al Farizi, Surabaya
- Inge Christanti,Pusat Studi HAM Univ. Surabaya
- Haris Azhar, Sekolah Tinggi Hukum Jentera
- Sri Lestari Wahyuningroem, UPN Veteran Jakarta
- Mohammad Ilham Agang, FH Uni Borneo Tarakan Kalimantan Utara
- Suraiya Kamaruzzaman, Universitas Syiah Kuala
- Fajri M. Muhammadin, FH UGM
- Rosnida Sari, akademisi Aceh
- Portalica, Seniman