Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

PT Smelting Gresik Naikkan Produksi 30 Persen

PT Smelting Gresik Naikkan Produksi 30 Persen



Berita Baru, Gresik – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto menyatakan bahwa PT Smelting akan meningkatkan kapasitas produksi smelter tembaga sebesar 30 persen dari kapasitas sebelumnya.

Demikian disampaikan Menko Airlangga didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang dan Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani saat Groundbreaking pembangunan ekspansi serta Peletakan batu pertama smelter tembaga pertama dan satu-satunya di Indonesia yang berada di PT. Smelting Indonesia, Sabtu (19/02)

“Artinya, kapasitas produksi akan meningkat dari 300.000 ton menjadi 342.000 ton katoda tembaga pertahun,” ujar Airlangga Hartarto. 

Sementara Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani sebagai kepala daerah di Gresik merasa bersyukur atas kenaikan kapasitas nilai produksi tersebut. Sebab Gresik menjadi daerah yang terus dikembangkan oleh industri-industri dengan skala besar. 

Bupati Gus Yani berharap agar keberadaan PT smelting di Gresik mampu memberikan sumbangsih bagi masyarakat Gresik melalui program-programnya, salah satu contoh adalah melalui CSR (Corporate Social Responbility). 

Ia berharap, peningkatan produksi PT Smelting dapat berjalan seiring dengan kepedulian dan perhatian terhadap masyarakat Gresik. 

“Kami selaku Bupati terus mendukung perusahaan-perusahaan di Gresik untuk terue berkembang. Namun kendati demikian, keberadaan masyarakat kami jangan dilupakan. Saya selalu memberikan dorongan kepada perusahaan-perusahaan terutama PT Smelting ini untuk terus peduli kepada masyarakat,” katanya. 

Kabupaten Gresik, ucap dia, juga menjadi salah satu Kabupaten penyangga perekonimian di Jawa Timur. Kontribusi perekonomian jatim bagi nasional mencapai 14.8 %, salah satunya adalah kontribusi perusahaan yang ada di Gresik. 

“Ini merupakan salah satu upaya dalam mendukung kebijakan Pemerintah pusat dalam industri logam, sebagai salah satu unggulan program pemerintah,” katanya. 

Sementara, menurut Direktur Pengembangan Bisnis dan Komersial Irjuniawan P Radjamin, 

pembangunan perluasan pabrik ini membutuhkan waktu dua tahun. 

“Ditargetkan, pembangunan selesai sebelum akhir Desember 2023,” katanya. 

Selama ini, PT Smelting mengolah konsentrat tembaga hasil tambang PT Freeport Indonesia di Papua. PT Smelting mempunyai tiga pabrik, terdiri dari pabrik peleburan (smelter), pabrik 

pemurnian (refinery) dan pabrik asam sulfat. 

“Pekerjaan ekspansi kali ini untuk manambah pabrik asam sulfat baru. Juga menaikkan kapasitas beberapa peralatan di smelter dan menambah jumlah sel elektrolisa di refinery,” jelas Wawan sapaan akrab Irjuniawan P Ramdjamin.