Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Provesor Harvard: Endgame Ekonomi AS-China ‘Kalah-kalah’

Provesor Harvard: Endgame Ekonomi AS-China ‘Kalah-kalah’



Berita Baru, Internasional – Hubungan dua ekonom terbesar dunia, AS dan China tampaknya kian memburuk dengan hasil akhir  ‘kalah-kalah’ untuk kedua belah pihak dalam mempertahankan kendali ekonomi kala pandemi, kata seorang profesor ilmu politik dari Universitas Harvard.

Pandemi coronavirus telah memelumpuhkan sektor ekonomi kedua negara tersebut, baik Donald Trump maupun Xi Jinping tengah berusaha mempertahankan kendali di dalam negeri masing-masing, kata Graham Allison, profesor pemerintahan Harvard Douglas Dillon.

“Endgame mungkin akan kalah-kalah,” katanya kepada “Squawk Box Asia” seperti dikutip dari CNBC, Selasa (26/5).

“Saya pikir ini akan memburuk di seluruh papan dan saya berharap mereka tidak melakukan kerusakan permanen,” tambah Allison, sebagai asisten menteri pertahanan di bawah Presiden Bill Clinton dan penasihat khusus untuk sekretaris Pertahanan di bawah Presiden Ronald Reagan.

Persaingan antara kedua raksasa ekonomi itu dapat mengakibatkan runtuhnya kesepakatan perdagangan fase satu dengan saling lempar tuduhan atas kemunculan wabah coronavirus, kata Allison menjelaskan.

Selain Allison, para ahli lainnya telah memperingatkan sebelum terjadinya wabah, bahwa Beijing akan kesulitan untuk memenuhi kesepakatan perdagangan fase satu – yang mengharuskan Tiongkok untuk membeli tambahan $ 200 miliar barang dan jasa AS pada 2021 di atas 2017. Pandemi telah  membuat situasi semakin sulit, kata para ahli.

Para ahli lainnya juga menyebut bahwa meningkatnya ketegangan AS-Tiongkok dapat menyebabkan Perang Dingin. Tetapi Cheng Li, seorang peneliti dari Brookings Institution, mengatakan tidak ada negara yang siap untuk itu meskipun hubungan telah memburuk lebih cepat dari yang diperkirakan.

“Saya tidak berpikir pembuat kebijakan pada kedua belah pihak untuk perang seperti itu,” kata Li, direktur John L. Thornton China Center dan seorang rekan senior dalam program kebijakan luar negeri di Brookings.

“Saya pikir perang akan menghancurkan, tidak akan ada pemenang,” tambahnya. “Saya pikir perang ini harus dan dapat dan harus dicegah.”