Protokol Pencegahan Virus Corona di Pondok Pesantren

Berita Baru, Jakarta – Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI NU) mengeluarkan protokol pencegahan penyebaran virus corona di lingkungan pondok pesantren.

Dalam surat edaran dengan nomor 836/A/PPRMI/SE/III/2020 yang diterima Beritabaru.co, RMI NU menghimbau untuk membersihkan area pondok pesantren menggunakan cairan disinfektan guna meminimalisir penularan.

RMI NU sebagai wadah yang menaungi pesantren-pesantren NU menghimbau untuk membatasi akses dan interaksi langsung dengan pihak luar, baik tamu, wali santri, tetangga, maupun lainnya yang mau bertemu dengan santri.

“Tidak mengizinkan santri keluar dari area pesantren, termasuk tidak menyelenggarakan kegiatan yang melibatkan orang luar pesantren dan tidak melakukan kunjungan ke luar pesantren baik santri, ustadz/ustadzah, pengurus pesantren, maupun pengasuh,” jelasnya.

Selain itu, RMI NU juga menghimbau untuk menyiapkan ruang isolasi yang steril dan bersih guna mengantisipasi jika terdapat orang yang dicurigai. Serta Pesantren agar dapat berkoordinasi dengan dinas kesehatan setempat.

Jika pembatasan area pondok pesantren tidak dapat dilakukan, maka pesantren dapat menghentikan seluruh kagiatan belajar-mengajar di pesantren dengan memberikan tugas dan kegiatan belajar mandiri kepada santri.

Pesantren juga diperbolehkan memulangkan santri dengan catatan sebelum pulang, santri mendapatkan sosialisasi tentang virus corona, gejala dan indikasi, cara penyebaran, serta penularannya.

“Prosesn dan pelaksanaan pemulangan harus dilakukan dengan memperhatikan dan menerapkan standar kebersihan, kesehatan dan keselamatan seluruh insan pesantren,” katanya.

“Langkah-langkah pencegahan penularan virus corona ini perlu dilakukan mengurangi upaya sebagai, درء املفاسد مقدم على جلب املصاحل kaidah dengan sesuai potensi korban,” pungkasnya.