Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Protes Tambang Pasir, Warga di Pinrang Sulsel Pasang Spanduk

Protes Tambang Pasir, Warga di Pinrang Sulsel Pasang Spanduk



Berita Baru, Pinrang – Aktivitas tambang pasir di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan disoal warga. Mereka resah dengan keluar masuknya truk pengangkut selama 24 jam yang menjadi penyebab rusaknya jalan.

Keresahan warga diungkapkan melalui sebuah spanduk besar yang dipasang di pinggir jalan. Spanduk berwarna putih itu bertuliskan “Kampung Kita Rusak Demi Pembangunan Kampung Orang”.

Tambang pasir itu terletak di Lingkungan Cacabala, Kelurahan Pekkabata, Kecamatan Duampanua, Kabupaten Pinrang. 

“Lingkungan Cacabala adalah jalur keluar masuknya mobil tongkang setiap hari, tidak malam, pagi, subuh ataupun siang 24 jam mobil tongkang tak hentinya beroperasi keluar masuk mengangkut pasir,” jelas salah satu warga setempat yang tidak mau disebutkan namanya. 

Ia mengatakan bahwa di tempat tinggalnya itu menjadi jalur pengambilan pasir di beberapa daerah di Sulsel.

“Pasirnya yang terkenal berkualitas dan kalau bicara soal muatan, muatannya urusan belakangan alias bocco-bocco (tumpah-tumpah), bahkan sampai-sampai banyak pasir yang berserakan dijalan,” jelasnya. 

Ia menyebut, sejak adanya tambang (pasir) itu tidak pernah ditolak masyarakat. “Karena ada beberapa kepala keluarga yang mencari nafkah ditambang itu,” imbuhnya. 

Namun, pria itu mempertanyakan masyarakat keberadaan tambang tersebut. Sebab masyarakat tidak memiliki hubungan dengan tambang itu tentang apa yang mereka dapat.

“Dapat apa?, dapat debu, ya sudah pasti, dapat lumpur, ya sudah pasti, jalan rusak, ya sudah pasti ditambah lagi dampak di masa yang akan datang akan bisa menghadirkan erosi, tanggul jebol, banjir dll,” tandasnya. 

“Maksudku saya manami andanlan’ta’e, adakah,” lanjut Pria itu.

Ia pun berharap kedepan jalan yang dilalui mobil pengangkut pasir itu mampu dijadikan prioritas perhatian publik.

“Tentunya besar harapan kami jalan ini mestinya jadi prioritas perhatian publik, sebab wilayah ini salah satu sumber pasir yang cukup membantu pembangunan beberapa wilayah di Sulsel,” jelasnya.

Pria itu pun mengungkapkan inisiatif masyarakat menggunakan anggaran pribadi untuk perbaiki jalan namun sampai kapan itu harus terulang.

“Inisiasi memperbaiki jalan sendiri telah sering dilakukan warga setempat menggunakan dana pribadinya, tapi itu sampai kapan?,” tanyanya. 

“Kami berharap ada solusi atas ini,” tutupnya