Profil Tokyo Verdy, Klub Pratama Arhan di Jepang
Berita Baru, Sepak Bola – Baru-baru ini, Pratama Arhan telah resmi berlabuh di klub kenamaan Jepang, Tokyo Verdy. Sebelumnya, ia memperkuat PSIS Semarang yang lalu pamornya semakin naik semenjak membela Timnas Indonesia di ajang AFF 2020.
Keahliannya dalam lemparan jauh membuat Arhan sempat dilirik oleh klub-klub luar negeri. Di saat yang sama, Arhan juga ingin merumput bersama pesepak bola asing guna menambah skill dan pengalaman. Sampai kabar baik tiba, Arhan diterima di Tokyo Verdy dengan status transfer penuh.
Sekedar info, kebanyakan klub di Jepang menggunakan nama-nama perusahaan yang mendanai sebagai nama resmi kesebelasannya.
Sebelum diambil alih oleh Kawasaki, pada awalnya Tokyo Verdy merupakan klub besutan surat kabar Jepang, Yomiuri Shimbun, dengan nama resmi Yomiuri FC.
Tokyo Verdy pernah berjaya ketika dipegang oleh Kawasaki dengan nama resmi Verdy Kawasaki pada awal-awal tahun 90-an. Sampai akhirnya pada tahun 1993 mampu keluar sebagai juara Liga 1 Jepang dengan skor 3-1 melawan Kashima Antlers.
Saat itu Verdy Kawasaki diperkuat oleh pemain-pemain profesional seperti Ruy Ramos, King Kazu, Nobuhiro Takeda, hingga Tsuyoshi Kitazawa. King Kazu terpilih sebagai pemain terbaik, sementara Ruy Ramos masuk best XI J.League 1993.
Di musim liga berikutnya, Verdy Kawasaki masih tangguh dan cukup kuat sehingga masih dapat mendominasi Liga 1 Jepang. Pada tahun 1994, klub tersebut masih menjadi yang terbaik.
Hal yang beda mulai datang setelah Verdy Kawasaki mulai ditinggalkan oleh pendukung-pendukung fanatiknya, pamornya mulai meredup. Bahkan, pada tahun 96-an hanya dapat meraih posisi ke-7 di Liga 1 Jepang.
Keadaan ini diperparah dengan perginya pemain-pemain bintang dan munculnya pesaing-pesaing hebat seperti Kawasaki Frontale, Yokohama Marinos, dan Yokohama Flugels. Oleh sebab itu, untuk mengawali hal baru, pada tahun 2001 Verdy Kawasaki pindah ke Tokyo dan berganti nama menjadi Tokyo Verdy.
Masalah belum kelar, ternyata di Tokyo sudah lebih dulu ada klub bola dengan nama FC Tokyo. Terlebih, kedua klub tersebut menggunakan Stadion Ajinomoto sebagai kandang bersama
Tidak mampu mempertahankan tahtanya di Liga 1 Jepang, Tokyo Verdy akhirnya terdegradasi turun kasta di Liga 2 Jepang. Pada tahun 2007, performa Tokyo Verdy cukup baik dengan mendatangkan Hulk untuk memperkuatnya. Bahkan, pemain asal Brazil tersebut mampu mencetak 37 gol.
Pada tahun 2008, Hulk harus menyebrang ke FC Porto. Semenjak ditinggal Hulk hingga sekarang, Tokyo Verdy belum pernah beranjak ke Liga 1 Jepang.