Produk UMKM Pengolahan Ikan Bandeng Warga Mengare Gresik Kantongi Sertifikat HACCP
Berita Baru, Gresik – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik terus berupaya mendorong produk Usaha Masyarakat Kecil Menengah (UMKM) masyarakat Gresik agar tidak sekedar bertahan di tengah tekanan pandemi Covid-19, tetapi juga maningkatan penjualan dengan menjangkau pasar yang lebih luas bahkan tingkat Internasional.
Hal ini dibuktikan dengan adanya sertifikat HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) atau jaminan keamanan pangan yang fasilitasi oleh Dinas Koperasi dan perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Gresik kepada salah satu pelaku UMKM pengolahan ikan bandeng di Desa Watu Agung Mengare, Kecamatan Bungah, Gresik.
Kepala Dinas Koperasi dan perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Gresik, Agus Budiono mengatakan, untuk menunjang peningkatan kualitas pemasaran produk, para pelaku UMKM harus memperhatikan tiga aspek, antara lain pemerintahan, eksportir produsen, dan konsumen.
“Tiga aspek ini mengatur mulai pemasarannya, regulasinya, penganggarannya dan pembudidayaannya, ini tiga komponen yang mengatur, sasarannya adalah konsumen,” kata Agus Budiono dalam sambutannya saat kegiatan penyerahan sertifikat HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) di Balai Desa Watu Agung Mengare Bungah Gresik, Senin (11/6).
Lebih jauh, Agus mengimbau agar produk-produk yang dikeluarkan oleh para pelaku UMKM tetap menjaga kualitas dan standarisasi, agar pemasaran terus meningkat dan berkembang hingga menjangkau pasar ekspor.
“Saya tau bandeng mengare ini rasanya lain daripada yang lain, untuk itu mari tetap dijaga agar kedepan bisa merambah pasar ekspor,” tandasnya.
Sementara Anggota Komisi II DPRD Gresik, Syahrul Munir menjelaskan, upaya kemudahan perizinan, pemberdayaan, dan perlindungan bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi poin penting yang harus terus ditingkatkan sebagai penunjang peningkatan pemasaran usaha.
“Pemerintah dan stakeholder Insyaallah berupaya mensupport baik dari pembinaan maupun anggaran agar ekosistem usaha ikan bandeng, khususnya di Mengare bisa terkelola maksimal,” ungkapnya.
Turunan dari itu, lanjut dia, para pelaku UMKM di Gresik bisa lebih mudah memasuki pasar ekspor produk secara mandiri, sehingga kualitas produk usaha mereka pun akan semakin berkualitas dengan adanya standarisasi yang diterapkan. Khususnya para pelaku UMKM di Pulau Mengare.
“Mudah-mudahan Mengare bisa menjadi Desa Devisa mengingat potensi perikanannya sangat luar biasa,” pungkasnya.