Pro Pemilihan Langsung, Jokowi: Sebaiknya Tidak Usah Ada Amandemen
Berita Baru, Jakarta – Menanggapi ramainya perbincangan publik mengenai pengembalian Pemilihan Presiden oleh majelis Permusyawaratan Rakay (MPR) RI, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui akun Instagramnya, menyatakan kepuasannya terhadap pemilihan langsung.
“Sistem demokrasi yang kita terapkan di Indonesia saat ini telah melampaui ujian dan cobaan. Pemilihan langsung serta pembatasan masa jabatan presiden dan wakil presiden, misalnya, adalah hasil reformasi,” tulis Jokowi, Senin (02/12).
Jokowi mengakui dirinya adalah hasil pemilihan langsung. Katanya, pemilihan tersebut memberi kesempatan bagi orang seperti dirinya untuk menggapai impian, masuk di pemerintahan.
“Dan saya adalah salah satu produk pemilihan langsung berdasarkan UUD 1945 pasca reformasi itu. Jika tak ada reformasi, saya dan banyak orang biasa lain tak akan menggapai impian menjadi bupati, walikota, gubernur, atau presiden,” lanjut Jokowi.
Oleh karenanya, Presiden mempertanyakan, jika ada wacana amandemen UUD 1945. Ia khawatir rencana tersebut melebar kemana-mana, termasuk masa jabatan presiden.
“Posisi saya jelas: saya tak setuju dengan usul masa jabatan Presiden diperpanjang menjadi tiga periode. Usulan itu justru hendak menjerumuskan saya. Hendak menampar muka saya,” pungkas Presiden yang menjabat dua periode tersebut.
Ia secara tegas juga menolak adanya wacana amandemen konstitusi. Apalagi Indonesia saat ini sedang berada dalam tekanan dan ketidapastian situasi global,
“Kita konsentrasi saja melewati tekanan eksternal yang tidak mudah diselesaikan,” tegasnya. [*]