Presiden UEFA Mengungkapkan Kompetisi Bisa Tidak Selesai
Berita Baru, Sepak Bola — Presiden UEFA, Aleksander Caferin mengungkapkan bahwa kompetisi sepak bola pada musim ini bisa saja tidak selesai, jika tidak menemukan cara untuk mengakhirinya.
Apa yang dikatakan olehnya memang tidak mengesampingkan perpanjangan kompetisi ke musim depan, mengingat nyaris seluruh liga di Eropa berencana melanjutkan sisa-sisa pertandingan yang dihentikan akibat virus korona.
Aleksander Caferin mengatakan di surat kabar ternama di Italia, La Republica, bahwa UEFA memiliki beberapa opsi yang bisa ditempuh agar musim ini bisa selesai dengan sempurna.
“Kami memiliki plan A, B dan C. Tiga opsi yang kami pikirkan itu ialah melanjutkan kembali pada pertengahan Mei, Juni, atau bisa saja akhir Juni. Namun jika itu gagal, kemungkinan besar kompetisi di musim ini akan dihilangkan begitu saja,” terangnya, dikutip Reuters.
“Kemungkinan lain dimulai lagi pada musim depan, diawali setelah yang satu diselesaikan. Kami akan tetap mencarikan solusi nterbaik untuk liga-liga dan seluruh klub,” tambahnya.
Selain itu, Presiden UEFA itu tetap optimistis bahwa semua kompetisi musim 2019-2020 yang tertangguhkan ini bisa diselesaikan, meski secara teknis melangsungkan pertandingan tanpa kehadirna penonton, alias tertutup.
“Bagi kami ini sangat berta. Kami tidak pernah membayangkan pertandingan akan digelar dibalik pintu yang tertutup. Namun, kami juga belum tahu, kapan kami bisa memulainya kembali, dengan atau tanpa penonton sekalipun.”
“Jika kami tidak menemukan solusi lain yang lebih pas, yang terbaik adalah menyelesaikan kompetisi dengan cara apapun,” jelas Caferin.
Sebagai organisasi sepak bola tertinggi di dataran Eropa, UEFA—disampaikan oleh—Caferin tetap sangat merasa keberatan dan tidak nyaman jika final kompetisi Eropa tidak dihadiri suporter.
“Saya katakan, saya tidak menghendaki final pada kompetisi yang kami laksanakan dimainkan dengan pintu tertutup,” tegas Caferin.
Lebih lanjut, Caferin juga mnejelaskan perihal penundaan Euro 2020. Bahkan dirinya juga menjelaskan ketidaksepakatannya dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino.
“Saat ini, sangat penting untuk melupakan kepetingan pribadi,” pungkasnya.