Presiden Maduro: Saya Wajib Mengunjungi Iran secara Pribadi untuk Berterima Kasih
Berita Baru, Internasional – Pada hari Senin (1/6), Presiden Maduro berpidato di stasiun televisi pemerintah. Ia mengatakan akan mengunjungi Iran dalam waktu dekat untuk membahas kesepakatan kerjasama bilateral yang berkaitan dengan sektor energi dan sektor lainnya.
Dalam pidato tersebut, Presiden Maduro juga mengatakan bahwa dirinya ‘wajib pergi secara pribadi untuk berterima kasih kepada orang-orang [Iran]’ karena telah sudi mengirimkan beberapa kapal tanker minyak ke negaranya meskipun di bawah tekan sanksi dari Amerika Serikat.
Namun, kapan kunjungan pribadi Presiden Maduro ke Iran sampai sekarang belum jelas kepastiannya.
Pernyataan Presiden Maduro tersebut muncul beberapa jam setelah juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Mousavi mengatakan kepada wartawan bahwa Teheran bersedia mengirimkan kembali minyaknya ke Venezuela jika memang Caracas menginginkannya.
“Iran mempraktikkan hak perdagangan bebasnya dengan Venezuela dan kami siap untuk mengirim lebih banyak kapal jika Caracas menuntut lebih banyak pasokan dari Iran,” tegas Mousavi waktu bicara kepada wartawan, dikutip dari Sputnik.
Mousavi mengatakan tawaran itu setelah bantuan 5 kapal tanker minyak tiba di Venezuela pekan lalu.
Beberapa kapal tanker minyak tersebut disambut dengan meriah oleh Venezuela, misanya kapal tanker Forest yang ‘dikawal’ oleh dua jet tempur SU-30 dan dua jet tempur F-16 sewaktu memasuki zona ekonomi eksklusif Venezuela.
Baik Iran maupun Venezuela, keudanya sama-sama mendapatkan sanksi dari AS. karena itu kedua negara tersebut menyesalkan sikap AS yang telah mencoba menggagalkan pengiriman minyak Iran ke Venezuela di Karibia, meskipun belum dikonfirmasi apakah memang AS terlibat atau tidak dan bagaimana keterlibatannya.
Menanggapi upaya AS untuk menggagalkan bantuan tersebut, Presiden Rouhani dengan tegas memperingatkan AS bahwa Teheran akan membalas jika kapal pengirimnya menghadapi masalah.
“Jika Amerika mengambil tindakan apa pun terhadap pergerakan kapal kami yang bebas dan legal, mereka akan menghadapi respons tegas kami,” Mousavi mempertegas Presiden Rouhani.
Di samping itu, Iran juga menolak tuduhan Perwakilan Khusus AS untuk Venezuela Elliott Abrams bahwa Teheran memasok peralatan yang dibutuhkan untuk memulai kembali kilang minyak Caracas dengan imbalan emas cadangan Venezuela.
Pekan lalu, Presiden Maduro juga mengutuk upaya AS untuk mencegah Iran dan Venezuela memiliki hubungan perdagangan. Presiden Maduro mengatakan bahwa hal itu adalah hak yang tidak dapat dicabut dari Iran maupun Venezuela.
“Venezuela dan Iran sama-sama menginginkan perdamaian, dan kami memiliki hak untuk berdagang secara bebas,” tegas Presiden Maduro.