Presiden Jokowi Akui Kerusakan Sungai di Kalimantan Akibat Tambang dan Perkebunan
Berita Baru, Jakarta – Presiden Joko Widodo mengakui kerusakan lingkungan di sekitar sungai di Kalimantan akibat aktivitas pertambangan dan perkebunan. Menurutnya perlu ada perbaikan di daerah tangkapan air hujan di Sungai Kapuas dan Sungai Melawi. Hal itu guna memperbaiki dampak kerusakan yang ada.
“Di daerah aliran sungai, baik Sungai Kapuas, Sungai Melawi, di hulunya ini banyak yang rusak karena hal-hal yang berkaitan dengan pertambangan dan juga kerusakan hutan karena perkebunan,” kata Presidensaat mengunjungi Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat yang disiarkan kanal Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (8/12).
Presiden mengatakan pemerintah akan menumbuhkan kembali hutan-hutan di bekas area tambang. Pemerintah akan menanam pohon di daerah-daerah tersebut.
Rencana itu telah dimulai di Sintang saat Presiden menanam pohon bersama masyarakat. Ia bilang upaya serupa akan dilakukan di daerah lain.
“Kita harapkan ini akan dimulai juga di tempat-tempat yang lain sehingga perbaikan lingkungan untuk bekas tambang betul-betul bisa kita kerjakan dengan baik,” ujarnya.
Pemerintah juga akan membangun persemaian di Sintang. Menurutnya, langkah itu jadi awal penghijauan kembali daerah tangkapan hujan.
“Kita akan juga membangun sebuah persemaian nursery di lingkungan Sungai Kapuas dalam rangka penanaman kembali, rehabilitasi hutan-hutan kita yang rusak,” tuturnya.