Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Presiden Jokowi: 96 Negara Jadi 'Pasien' IMF, Perekonomian Global Masih Sulit
Jokowi dalam Pidato Politiknya di Rakernas Relawan Arus Bawah di Bogor, seperti yang disiarkan di kanal YouTube KompasTV pada Sabtu (15/7). (Foto: Detik)

Presiden Jokowi: 96 Negara Jadi ‘Pasien’ IMF, Perekonomian Global Masih Sulit



Berita Baru, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa 96 negara atau setengah dari total negara di dunia saat ini menjadi ‘pasien’ Dana Moneter Internasional (IMF), hal ini mencerminkan kondisi sulit dalam perekonomian global.

“Dari imbas pandemi sampai sekarang ini, ekonomi dunia belum menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Sangat berat. Sebanyak 96 negara termasuk sebagai ‘pasien’ IMF,” ujar Presiden Jokowi dalam Pidato Politiknya di Rakernas Relawan Arus Bawah di Bogor, seperti yang disiarkan di kanal YouTube KompasTV pada Sabtu (15/7/2023).

Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa saat menghadapi krisis ekonomi pada tahun 1997/1998, hanya ada 10 negara yang menjadi ‘pasien’ IMF. Pada masa itu, Indonesia mengalami kehancuran dalam sektor ekonomi dan pemerintahan.

Melihat hal ini, Jokowi merasa bersyukur bahwa Indonesia saat ini masih berada dalam posisi yang baik, dengan pertumbuhan ekonomi tahun lalu mencapai 5,3 persen dan 5,03 persen pada kuartal I 2023. Selain itu, tingkat inflasi domestik juga terjaga dengan baik, di mana tahun lalu mencapai 5 persen, namun pada akhir bulan lalu turun menjadi 3,5 persen.

“Jika kita dapat mempertahankan kondisi ini, kita akan menjadi yang terbaik di seluruh dunia. Saat ini kita menjadi yang terbaik di dalam G20,” tambahnya.

Jokowi mengingatkan bahwa tidak banyak negara yang mampu bertahan seperti Indonesia. Beberapa negara harus menghadapi inflasi yang tinggi dengan lonjakan harga barang yang tidak wajar.

“Jika Anda memiliki saudara di Eropa, tanyakanlah kepada mereka berapa kenaikan harga gas, ada yang naik hingga 700 persen. Berapa harga pangan? Ada yang naik dua kali lipat,” ungkapnya.

“Di Indonesia, jika harga bahan bakar minyak naik 10 persen, ada demonstrasi selama tiga bulan. Coba bayangkan jika kenaikan BBM kita mencapai 700 persen, bapak dan ibu bisa membayangkan betapa lama demonstrasinya? Naik 10 persen saja sudah terjadi demonstrasi selama tiga bulan,” lanjutnya.

Oleh karena itu, Jokowi menegaskan bahwa pemerintah saat ini berfokus untuk bekerja keras agar Indonesia tidak tergolong sebagai negara yang berada dalam kondisi yang tidak baik.

“Sekali lagi, 96 negara menjadi ‘pasien’ IMF, hampir setengah dari jumlah negara di dunia. Hal ini sangat mengerikan,” pungkasnya.