Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Presiden Berharap Musrenbangnas Adaptif terhadap Perkembangan di Indonesia
Presiden Joko Widodo. (Foto: Instagram @jokowi)

Presiden Berharap Musrenbangnas Adaptif terhadap Perkembangan di Indonesia



Berita Baru, Jakarta — Presiden Joko Widodo berharap ajang Musyarawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) adaptif terhadap perkembangan situasi bangsa Indonesia sekarang. Sehingga menjadi fondasi kuat dalam pembangunan di tahun selanjutnya.

“Musrenbangnas harus betul-betul adaptif dengan perkembangan situasi yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini,” kata Presiden Joko Widodo ketika membuka Musrenbangnas dalam siaran konferensi video, Kamis (30/4).

Menurut Presiden, tahun ini seluruh instansi pemerintah secara massif telah merealokasi anggaran dan mengganti fokus belanja APBN. Anggaran tersebut dialihkan guna membantu mengatasi pandemi virus Korona.

Ada tiga prioritas utama dalam penanganan Covid-19, yakni bidang kesehatan, jaring pengaman sosial bagi warga miskin, serta stimulus ekonomi. Ketiganya, perlu diperhatikan secara khusus, mengingat efek negatif yang buruk di berbagai sektor.

“Kita geser prioritas pada tiga hal. Yakni, bidang kesehatan, jaring pengaman sosial bagi warga miskin, serta stimulus ekonomi agar pelaku usaha bisa bertahan dan mencegah terjadinya PHK,” terang Presiden.

Langkah itu, lanjut Presiden, adalah upaya antisipasi dampak susulan coronavirus yang bisa saja menimpa Indonesia beberapa waktu ke depannya. Sebab, tidak menutup kemungkinan bisa kembali melanda dalam negeri, apabila terlambat lagi menyikapi virus ini.

Sekarang, pemerintah memiliki persiapan dalam mengendalikan wabah COVID-19. Mulai dari yang ringan, sedang hingga berat di berbagai sektor.

“Setiap ahli memiliki hitungan-hitungan yang berbeda mengenai pandemi COVID-19. Beberapa negara maju, yang awalnya menyatakan sudah recover (pulih), justru mengalami gelombang yang kedua. Kita harus menyiapkan diri,” tegasnya.

Dari ketiganya, tentu memerlukan perhatian khusus pada sistem jaring pengaman sosial, terutama dalam masa pandemi seperti sekarang, di mana masyarakat yang terdampak sangat banyak, hampir di semua sektor, tersebar di seluruh tanah air.

”PHK, kehilangan pekerjaan, kehilangan pendapatan, jumlah warga miskin juga akan semakin meningkat. Karena itu kita perlu memikirkan bersama bagaimana model dan cara sistem jaring pengaman sosial, bantuan sosial yang betul-betul efektif dan cepat sehingga setiap rupiah yang kita keluarkan sampai pada target, sampai pada sasaran, tepat sasaran,” pungkasnya.