Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Presiden Joko Widodo saat menghadiri Silaturahmi Nasional Kepala Desa APDESI 2022 di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (29/3/2022).(Foto: dok. Sekretariat Presiden)
Presiden Joko Widodo saat menghadiri Silaturahmi Nasional Kepala Desa APDESI 2022 di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (29/3/2022).(Foto: dok. Sekretariat Presiden)

Prediksi Big Data: Upaya Dorong Jokowi 3 Periode Terus Berlanjut



Berita Baru, Jakarta – Ada dua peristiwa penting terpantau Evello terkait isu penundaan pemilu 2024. Peristiwa pertama saat klaim adanya 110 juta akun media sosial soal penundaan pemilu 2024. Peristiwa kedua saat deklarasi dukungan Jokowi 3 periode oleh Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi).

“Dari kedua peristiwa ini, Evello memotret sentimen dan emosi yang berkembang di media sosial. Hasilnya, upaya agar penundaan pemilu 2024 tetap bersentimen negatif. Saat deklarasi, sentimen negatif terbaca turun tipis dengan skor 50,18% dibandingkan sebelumnya,” kata Founder Evello, Dudy Rudianto kepada Beritabaru.co, Sabtu (2/4).

Ia menyebutkan, emosi Joy publik bisa dibilang menurun saat deklarasi Apdesi. Dari sebelumnya 28% menjadi 23%. Demikian juga emosi Sadness turun tipis dari sebelumnya 27% menjadi 26%.

Namun demikian, lanjutnya, Evello mencatat terjadi peningkatan emosi Anger saat deklarasi Apdesi. Dari sebelumnya 8% menjadi 12%. Walau tidak besar, emosi ini menunjukkan adanya peningkatan ketidaksetujuan Jokowi 3 periode.

Prediksi Big Data: Upaya Dorong Jokowi 3 Periode Terus Berlanjut

Sementara dari Strength Analytics, Dudy menyebut Evello mencatat kabar baik jika perhatian publik soal isu pemerintahan Jokowi 3 periode meningkat. Peningkatan ini terlihat dari skor analytical 66% menjadi 73%.

Kedua adalah turunnya skor tentative dari 6% menjadi 5%. “Skor ini menunjukkan kegamangan dalam menerima informasi turun walau belum mencapai level yakin atau percaya pemerintahan Jokowi harus dilanjutkan hingga 3 periode,” ujaranya.

Adapun yang Ketiga, kata Dudy, turunnya kecenderungan tidak senang alias sedih saat deklarasi Jokowi 3 periode dilakukan oleh Apdesi dari 6% menjadi 5%.

‘Meskipun demikian, kecenderungan ketidaksukaan terhadap deklarasi Jokowi 3 periode cenderung naik. Ada bibit perlawanan yang tumbuh karena berkembangnya pandangan pelanggaran konstitusi untuk menunda pemilu 2024,” ungkapnya.

Dari dua peristiwa ini, Dudy melihat jalan untuk menunda pemilu 2024 masih minim dukungan publik, walaupun emosi Joy masih mencuat pada skor 23%. Ia menyebut, siapa yang senang pemilu ditunda belum sepenuhnya ikut bersuara di publik.

“Disisi lain, ada potensi bertumbuhnya pihak-pihak yang marah jika isu ini terus berhembus. Kemarahan ini belum terlalu menguat, sehingga evello memperkirakan isu penundaan pemilu 2024 akan terus digulirkan,” pungkasnya.