Prancis: Ratusan Ribu Orang Ikut Serta dalam Protes Nasional ke-12 Serikat Pekerja untuk Menentang Reformasi Pensiun

Berita Baru, Internasional – Sekitar 380.000 orang berpartisipasi dalam protes nasional ke-12 yang diselenggarakan oleh serikat pekerja untuk menentang rencana reformasi pensiun pemerintah, kata Kementerian Dalam Negeri Prancis pada Kamis (13/4).

Namun, Konfederasi Umum Buruh (CGT), serikat pekerja terbesar di Prancis, mengklaim bahwa jumlah pengunjuk rasa melebihi satu juta.

Seperti dilansir dari Xinhua News, keputusan penting atas reformasi pensiun akan dilakukan oleh Dewan Konstitusi Prancis pada hari Jumat. Pada Jumat malam, Dewan diperkirakan akan memutuskan apakah menyetujui rencana reformasi pensiun yang kontroversial atau menolak bagian dari teks reformasi.

Selain itu, Dewan diperkirakan akan membuat keputusan atas proposal sayap kiri untuk referendum reformasi pensiun.

Karena kekhawatiran atas pertemuan tidak sah yang dapat menekan keputusannya, polisi Paris mengeluarkan keputusan yang melarang protes di dekat Dewan Konstitusi hingga Sabtu.

Pada 16 Maret, Perdana Menteri Prancis Elisabeth Borne menggunakan sebuah pasal dalam Konstitusi negara tersebut untuk meloloskan RUU reformasi pensiun yang kontroversial tanpa pemungutan suara di Majelis Nasional setelah dua mosi tidak percaya terhadap pemerintah gagal meraih mayoritas di Majelis Nasional. Akibatnya, RUU reformasi dianggap diadopsi.

Pada bulan Januari, perdana menteri Prancis mempresentasikan rincian rencana reformasi pensiun, yang mencakup secara bertahap menaikkan usia pensiun resmi dari 62 menjadi 64 tahun pada tahun 2030 dengan tiga bulan dalam setahun, dan memperkenalkan jaminan pensiun minimum. Berdasarkan rencana tersebut, mulai tahun 2027, setidaknya 43 tahun kerja diperlukan untuk memenuhi syarat untuk mendapatkan pensiun penuh.