Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Polres Lombok Tengah: Berita Penculikan Anak di Loteng Hoax

Polres Lombok Tengah: Berita Penculikan Anak di Loteng Hoax



Berita Baru, Lombok Tengah – Sat Reskrim Polres Lombok Tengah memeriksa seorang anak yang dikabarkan sebagai korban penculikan, Minggu, (23/05/2021)

Dalam pemeriksaan yang dilakukan di ruang PPA Sat Reskrim Polres Lombok Tengah, anak atas nama Muhammad Winki Farel Hidayat mengaku tidak pernah diculik sebagaimana kabar yang beredar di media sosial facebook.

Kapolres Lombok Tengah, AKBP Esty Setyo Nugroho, SIK melalui Kasat Reskrim AKP I Putu Agus Permana, SIK mengungkapkan, beberapa hari ini media sosial facebook dihebohkan dengan kabar penculikan seorang anak.

Atas informasi tersebut, jajaran Sat Reskrim Polres Lombok Tengah kemudian melakukan penelusuran dan memintai keterangan orang tua anak itu.

“Anak tersebut ternyata bukan korban penculikan, dia (Muhammad Winki Farel Hidayat) hanya tidak mau kembali sekolah di Pondok Pesantren,” jelas Kasat Reskrim.

Saat pemeriksaan yang langsung didampingi ibu kandungnya, Muhamad Winki Farel Hidayat mengaku bahwa kabar dirinya diculik adalah kebohongan belaka.

“Sepertinya anak itu keenakan liburan di rumah sehingga enggan balik lagi ke Pondok Pesantren tempatnya disekolahkan oleh kedua orangtuanya,” ujar Kasat Reskrim.

Karena itu, Kasat Reskrim menyarankan masyarakat agar lebih bijak lagi bermedia sosial agar terhindar dari informasi bohong (hoaks). Teliti terlebih dahulu jika ada postingan yang ingin dibagikan, serta jangan terlalu cepat percaya dengan informasi yang beredar di media sosial.

“Jangan sembarangan membuat postingan di media sosial. Sebab, unggahan kita itu akan dibaca oleh ribuan bahkan jutaan warga media sosial.  Jangan ikut-ikutan membagikan sebuah status yang belum kita ketahui kebenarannya,” pesan Kasat Reskrim didampingi Kanit PPA Aipda Pipin Setyaningrum.

Namun demikian sisi lain diharapkan peran orang tua dalam meningkatkan pengawasan terhadap anak-anaknya guna menghindari hal tersebut maupun kenalan remaja lainnya seperti kebut-kebutan dijalan, terlibat penyalahgunaan narkoba dan perkelahian, pungkasnya.